TANGSELXPRESS – Partai Demokrat sepertinya meradang dengan adanya isu Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang menyebut Cawapres dari Koalisi Perubahan adalah Muhaimin Iskandar. Keputusan tersebut juga disetujui oleh Anies Baswedan selaku sang Capres.
Atas keputusan NasDem yang memilih Cak Imin -panggilan Muhaimin Iskandar- sebagai Cawapres Anies, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief menyebut bahwa Anies Baswedan merupakan seseorang berdarah dingin yang pengecut.
Hal tersebut disampaikan Andi Arief melalui unggahan di akun Twitter pribadinya yang diposting pada Kamis (31/8). Bahkan, Andi juga men-tag atau menandai langsung unggahannya itu ke akun Twitter Anies Baswedan.
“Saya tidak menyangka @aniesbaswedan berdarah dingin tapi pengecut,” tulis Andi Arief melalui unggahan di akun Twitter miliknya.
Di cuitan sebelumnya, Andi Arief juga menuliskan kata-kata yang menyebutkan bahwa Tuhan telah menunjukkan jalan untuk Demokrat terkait keputusan cawapres tersebut. “Tuhan menunjukkan jalan Partai Demokrat berjalan ke depan dengan yang bersih hatinya,” cuit Andi sebelumnya.
Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dalam keterangan persnya menjelaskan bahwa pada Selasa (29/8) malam di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS. Malam itu juga, Capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut.
Sehari kemudian atau pada Rabu (30/8), Capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat, melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya.
“Ini sangat disesalkan. Kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili Capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh,” kata Riefky dalam keterangannya.
“Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. Ia mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli),” sambungnya.
Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya.
“Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan Capres/Cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai,” tambahnya.