SEPERTI yang kita ketahui, saat ini Indonesia akan memasuki Era Society 5.0 setelah melewati Era Industri 4.0. Lantas apa Era Society 5.0 itu? Apa saja peran dan strategi mahasiswa dalam menghadapi Era Society 5.0?
Kemajuan teknologi, informasi dan komunikasi di Indonesia berkembang sangat pesat, tentunya banyak sekali perubahan yang terjadi terkait hal tersebut. Seluruh elemen masyarakat harus mempersiapkan strategi dan skill untuk menghadapi perkembangan zaman, terkhusus untuk mahasiswa yang merupakan generasi muda dan ujung tombak pembangunan bangsa Indonesia.
Para mahasiswa harus mampu beradaptasi dalam Era Society 5.0 ini. Mahasiswa harus mempunyai karakter yang kuat untuk menghadapinya dimana keberadaan mahasiswa nanti nya akan menjadi generai emas penerus bangsa yang dapat membawa perubahan dan perkembangan di masa depan.
Era Society 5.0 merupakan sebuah kondisi yang membuat masyarakat menggunakan ilmu pengetahuan berbasis teknologi modern contohnya seperti Artificial Intelligence (AL) dan robot guna mempermudah keperluan dan keberlangsungan kehidupan manusia.
Selain di klaim guna menyetarakan penanggulangan sosial Era Society 5.0 ini juga bertujuan untuk menghadirkan kenyamanan setiap orang dalam aktivitas produktif.
Ada banyak sekali dampak yang diperoleh dari perkembangan teknologi Era Society 5.0 ini, ada dampak positif begitu juga dampak negatif.
Dampak postifnya pasti tentang tujuan diciptakannya konsep ini yaitu terkait perkembangan teknologi untuk mempermudah keberlangsungan kehidupan manusia mencakup semua sektor.
Tetapi jika kita berbicara dampak negatif tentu kita semua khawatir akan adanya peralihan tenaga kerja manusia menjadi mesin. Dimana semua sudah tidak lagi membutuhkan tenaga manusia dan lebih menggunakan robot, seperti contoh pengiriman paket dengan teknologi tanpa menggunakan jasa manusia, pelayan yang digantikan dengan robot buatan serta masih banyak lagi jasa manusia yang digantikan oleh kecerdasan buatan.
Tentunya ini akan berdampak buruk bagi masyarakat di Indonesia, jumlah pengangguran akan semakin tinggi dan jumlah lapangan pekerjaan menjadi rendah dikarenakan hampir seluruh jasa manusia digantikan oleh robot dan mesin.
Selain itu kelemahan dari konsep Society 5.0 ini mampu membuat manusia menjadi ketergantungan dengan teknologi, membuat masyarakat menjadi malas dan mendoktrin pemikiran mahasiswa atau generasi muda menjadi serba instan.
Keberagaman serta kemudahan untuk mengakses informasi dan teknologi tentunya harus diselingi dengan sikap positif, mahasiswa atau generasi muda harus berpikir secara kritis untuk menyaring informasi yang benar terjadi atau tidak dan mana yang berdampak baik dan buruk.
Peran mahasiswa dalam era society ini bukan hanya sebagai pengamat saja, mahasiswa harus menjadi agen penggerak yang mempunyai pola pikir yang berbeda, mahasiswa juga harus berpikir kreatif dan berperilaku inspiratif dengan banyaknya mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai pola pemikiran seperti ini dapat membangun kemampuan kerja mahasiswa secara interpersonal.
Oleh karena itu peran mahasiswa sebagai penerus bangsa harus mempunyai kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sehingga mampu bersaing dengan SDM luar, selain itu mahasiswa juga harus mempunyai pemikiran yang kuat dan berprinsip supaya tidak mudah terpengaruh dengan isu isu informasi yg belum tervalidasi kebenarannya.
Karena di era society 5.0 teknologi berkembang sangat pesat semua informasi diperoleh dengan cepat, kita sebagai mahasiswa juga harus cepat tanggap dan cepat menerapkan di kehiduapn sehari hari supaya sumber daya manusia (SDM) di Indonesia tidak kalah jauh dari negara-negara lain. Di negara Jepang konsep Society 5.0 ini sudah digunakan dan lambat laun sedikit demi sedikit semua negara maju juga akan menerapkan konsep Society 5.0 ini.
Penulis:
Imayatul Wardah
Mahasiswa Program Studi Manajemen S1 Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.







