BAHASA Indonesia merupakan bahasa nasional Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa komunikasi resmi yang diajarkan di sekolah dan digunakan untuk penyiaran di media elektronik dan digital. Bahasa Indonesia merupakan media komunikasi utama bagi masyarakat Indonesia.
Perkembangan pesat dalam teknologi informasi telah memungkinkan komunikasi global, yang berarti dapat menjangkau negara dan benua. Pada dasarnya bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu sesuai kebutuhan, yaitu sebagai alat ekspresi diri, sebagai alat komunikasi, sebagai alat penyatuan dan adaptasi sosial dalam lingkungan.
Di zaman milenial ini, bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi melainkan alat ekspresi diri, apalagi jika digunakan di media sosial. Media sosial adalah platform atau media untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam jaringan internet.
Di era digital, platform media sosial seperti Facebook, Whatsapp, Instagram, Twitter, Youtube, dll. Telah menjadi bagian dari kehidupan sebagian besar masyarakat Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Bahkan, hampir setiap aspek kehidupan masyarakat tidak terlepas dari media sosial.
Pengaruh media sosial saat ini mengubah budaya dan gaya komunikasi masyarakat Indonesia, khususnya kaum milenial. Dulu, orang suka berkomunikasi secara langsung. Namun, saat ini masyarakat lebih memilih untuk berkomunikasi menggunakan media sosial. Bahkan saat sedang berkumpul, orang-orang sibuk dengan media sosialnya masing-masing. Ini berarti bahwa meskipun mereka bersama, komunikasi tidak terjalin dengan baik.
Di era milenial ini , orang semakin banyak menggunakan dan membiasakan diri dengan komunikasi digital. Hal ini berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, bahasa Indonesia mulai tergantikan atau dialihkan oleh bahasa asing dan ada kecenderungan menyisipkan istilah asing, hal ini tentu saja mengancam kemurnian bahasa Indonesia. Bentuk kosa kata yang digunakan masyarakat merupakan kata atau singkatan baru yang tidak baku.
Singkatan baru tersebut sangat fasih digunakan saat berkomunikasi di media sosial. Di media sosial seperti Whatsapp, masyarakat kerap menuliskan statusnya “OTW”. Kata OTW adalah singkatan dari on the way (Bahasa Inggris), artinya di jalan.
Munculnya istilah-istilah atau kosa kata baru yang lebih familiar bagi masyarakat berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia saat ini. Penggunaan kata tersebut tidak hanya digunakan saat di media sosial, tetapi juga digunakan saat komunikasi dalam bentuk lisan maupun tulisan dalam kehidupan sehari-hari. Jika ini terus berlanjut, kemurnian bahasa Indonesia akan hilang.
Pengaruh buruk dari media sosial terhadap perkembangan bahasa nasional dapat terjadi karena penggunaannya yang tidak mengikuti tata bahasa baku yang telah ditetapkan. Kurangnya aturan baku penggunaan bahasa Indonesia di media sosial menyebabkan kemurnian bahasa Indonesia itu memudar. Itulah mengapa bahasa Indonesia digunakan secara santai karena tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia.
Penggunaan media sosial yang tidak lazim di Indonesia disebabkan oleh perkembangan teknologi. Selain itu, faktor budaya, bahasa daerah, dan kata lain dari “bahasa media sosial” juga mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia di media sosial. Bahasa asing juga sangat berpengaruh terhadap lunturnya kemurnian bahasa Indonesia. Umumnya hal ini disebabkan oleh arus modernisasi dan globalisasi saat ini.
Oleh karena itu, di media sosial, fenomena penggunaan bahasa yang tidak sopan bahkan sarkasme terjadi dari waktu ke waktu. Sarkasme adalah kata kasar yang sengaja digunakan seseorang untuk menyakiti perasaan atau hati orang lain yang menjadi sasaran ucapannya.
Penggunaan sarkasme menyiratkan adanya usaha yang disengaja oleh penutur untuk mengganti kata yang maknanya biasa dengan kata lain yang maknanya menyimpang (kasar). Postingan yang berisi umpatan, hinaan, mencela, dan meremehkan orang lain mudah ditemukan di akun Facebook, Twitter, Blokir, dan Instagram yang dibuka untuk umum.
Sebagai generasi penerus bangsa, kita sebagai pelajar dalam hal ini pelajar sudah seharusnya melestarikan Bahasa Indonesia. Kita bisa memulai dari yang kecil. Misalnya menggunakan bahasa Indonesia sesuai kaidah yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari, banyak membaca buku bahasa Indonesia, dan meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia dengan benar.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mempertahankan penggunaan bahasa Indonesia. Hal pertama yang dapat kita lakukan adalah menumbuhkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia, kemudian kita juga dapat meningkatkan potensi bahasa daerah sebagai sumber kekayaan kosa kata bahasa Indonesia. Terakhir, kita harus menyadari bahwa kita bangga menggunakan bahasa Indonesia, dan ini adalah salah satu cara untuk mengembangkan penggunaan bahasa Indonesia. Kebanggaan Indonesia perlu dipupuk sejak dini.
OLEH:
Deby Dwi Kirana
Prodi S1- Akuntansi Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kampus