PMKM (Pengabdian Mahasiswa Kepada Masyarakat) merupakan bagian dari Tri Dharma perguruan tinggi Universitas Pamulang yakni melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM).
Pengabdian kepada masyarakat merupakan bentuk kegiatan sukarela mahasiswa untuk memberi manfaat kepada masyarakat. Untuk itu dalam rangka kegiatan PKM kelompok kami melakukan kegiatan mengajar terhadap peserta didik kelas 11 di sebuah SMK di maja yaitu SMK PGRI MAJA.
Dalam proses kegiatan tersebut kami menyampaikan pemahaman mengenai pembukuan dalam kelangsungan bisnis untuk memudahkan mengatur keuangan. Kegiatan PKM dilakukan dengan para mahasiswa mempresentasikan dan menjelaskan mengenai proses pembukuan, mulai dari pengertian, cara menyusun, cara menghitung dan bagaimana menerapkan pembukuan dalam kegiatan bisnis sehari-hari.
Hal tersebut dilakukan agar para siswa mengetahui bagaimana pentingnya pembukuan dalam sebuah usaha atau bisnis.
Untuk itu dalam kegiatan PKM ini para mahasiswa memberikan penjelasan mengenai pembukuan yang harus dilakukan.
Pembukuan sederhana adalah proses dokumentasi yang dilakukan secara terstruktur demi menghimpun data dan laporan transaksi keuangan. Dokumentasi keuangan yang dicatat antara lain kekayaan, beban, modal, pendapatan, anggaran, dan akumulasi harga penghasilan dan pelimpahan barang atau jasa.
Sebuah pembukuan dalam setiap periode selalu ditutup dengan adanya laporan. Dari laporan tersebut akan dihasilkan neraca laba rugi yang mencerminkan keuangan perusahaan dalam satu periode. Hal inilah yang disebut dengan istilah tutup buku. Pencatatan tersebut dapat dilakukan oleh seorang akuntan.
Fungsi pembukuan:
Meminimallisir risiko hilangnya produk, aset, bahkan uang perusahaan
Membantu perusahaan dalam melacak pembayaran, pendapatan, pembelian dan penjualan yang terjadi selama periode berjalan
Memudahkan pencatatan tiap transaksi bisnis yang berjalan.
Terdapat tiga cara dalam membuat pembukuan dalam kegiatan usaha.
1. Pembukuan secara Manual
Sesuai namanya, pencatatan pembukuan ini dilakukan secara manual. Pemilik usaha mencatatnya dalam sebuah buku besar dan menghitungnya secara manual. Untuk usaha kecil mungkin bisa dilakukan, tetapi ketika usahanya sudah banyak yang harus dicatat, maka pembukuan manual tidak disarankan, bahkan tidak efektif karena risiko kesalahan manusia (human error) yang tinggi.
2. Pembukuan dengan Microsoft Excel
Pembukuan keuangan dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel mengurangi kesalahan perhitungan karena ada fungsi rumus khusus yang dapat menghitung sesuai keinginan Anda secara otomatis.
3. Pembukuan dengan Komputerisasi Akuntansi
Komputer akuntansi akan sangat membantu sistem pembukuan Anda. Hanya dengan memasukkan data awal, seluruh laporan bisa dicetak kapan saja Anda inginkan secara cepat, ketelitian yang tinggi, dan kapasitas penyimpanan data yang besar. Hanya saja, ada kemungkinan data rusak, sehingga tidak terbaca dan juga data digital rentan dimanipulasi atau diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Terdapat tujuh langkah dalam membuat pembukuan di antarannya :
1. Buat Catatan Pengeluaran dan Pemasukan
Langkah pertama dalam membuat pembukuan usaha adalah dengan mencatat semua pengeluaran dan pemasukan. Catat semua pengeluaran mulai dari biaya operasional, bahan baku hingga gaji karyawan. Selain itu, Anda juga harus mencatat semua pemasukan untuk mengetahui jumlah pendapatan perusahaan. Pencatatan ini harus dilakukan setiap hari secara terus menerus.
2. Susun Buku Kas Utama
Langkah membuat pembukuan usaha yang selanjutnya adalah menyusun buku kas utama. Buku kas utama ini merupakan gabungan dari transaksi pemasukan dan pengeluaran yang tujuannya adalah untuk mengetahui keuntungan atau kerugian yang dialami oleh perusahaan.
3. Menyusun Pembukuan Stok Barang
Dalam membuat pembukuan usaha Anda juga perlu mencatat jumlah barang yang masuk dan keluar di perusahaan. Cara ini dilakukan untuk mengawasi persediaan barang yang ada di perusahaan. Pembukuan stok barang ini juga berfungsi untuk menyusun manajemen gudang yang baik serta menghindari risiko kecurangan.
4. Catat Inventaris Barang
Cara membuat pembukuan keuangan selanjutnya adalah dengan mencatat inventaris barang yang ada di perusahaan. Cara ini dilakukan untuk memudahkan mencari barang serta mencegah kehilangan aset perusahaan.
5. Laporan Laba Rugi
Dalam contoh pembukuan pengeluaran dan pemasukan biasanya juga terdapat laporan laba rugi. Fungsi dari membuat laporan ini adalah untuk evaluasi sehingga bisa mendapatkan langkah yang lebih baik di masa depan.
6. Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk mengetahui laporan keuangan perusahaan, Anda juga perlu membuat laporan perubahan ekuitas. Ekuitas sendiri merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki oleh pemilik perusahaan atas harta perusahaan. Untuk membuat laporan ekuitas yang valid Anda bisa memanfaatkan aplikasi pembukuan usaha.
7. Membuat Neraca Keuangan
Hasil dari pencatatan pembukuan penjualan harian ini nantinya akan digunakan untuk membuat neraca keuangan perusahaan. Dalam laporan neraca keuangan ada beberapa unsur penting yang harus dimasukkan antara lain seperti modal, kewajiban dan harga. Hasil dari laporan neraca keuangan ini bisa digunakan untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya.
Dengan pemaparan serta penjelasan materi yang telah disampaikan terlihat bahwa para siswa sebelumnya belum mengetahui akan pentingnya pembukuan. Namun setelah diberikan penjelasan mereka mulai memahami mendapat tambahan wawasan mengenai pentingnya pembukuan bagi kelangsungan usaha.
Penulis:
Aan Nurlistiani
Devi Nurhayati
Ayu Aprilianti
Maya
Prodi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.