TANGSELXPRESS- Program Studi Magister Akuntansi bekerjasama dengan Diploma Tiga Akuntansi, Universitas Pamulang menyelenggarakan Seminar National and Call For Paper dengan tema “Kecurangan Pada Laporan Keuangan Dan Strategi Anti Fraud Perusahaan Di Era Digital”.
Seminar nasional ini digelar via daring atau zoom meeting dan disiarkan melalui channel YouTube. Dalam sambutannya Dr. H. Suripto, S.E., M.Ak., CSRS mengatakan bahwa seminar ini diikuti oleh beberapa peserta antara lain praktisi, para dosen, mahasiswa, baik mahasiswa Magister Akuntansi, S1 Akuntansi dan Manajemen, Diploma Empat Perpajakan dan juga Diploma Tiga Akuntansi.
Turut memberikan sambutan pada seminar ini adalah Dr.Iin Rosini, M.Si selaku Kaprodi Magister Akuntansi dan Diploma Tiga Akuntansi. Bu Iin sapaan akrabnya, menjelaskan bahwa tujuan yang hendak diharapkan dari seminar ini adalah agar para mahasiswa dan dosen Universitas Pamulang memahami praktik Fraud Audit yang terjadi pada dunia bisnis.
Seminar ini dibuka oleh Rektor Universitas Pamulang Dr. E. Nurzaman, A.M., M.M., M.Si. Dalam sambutannya, Rektor berpesan agar para mahasiswa yang notabene para auditor dan calon auditor dapat mengikuti seminar dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat menjaga integritas dan moralitas.
Hadir sebagai narasumber antara lain, Firman Jofani, S.E., MES, CPA, CPI, AK, CA praktisi dari KAP JSR Jakarta, Wirawan Arif Nugroho, SE., M.Ak, AK, CA, CFA dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Banten, Moh. Eron Siata, SH., MH, selaku Dirut BPR Sejahtera dan Dr. Surtikanti, SE., M.Si, AK, CA, Kaprodi Akuntansi UNIKOM, Bandung.
Firman Jofani dari KAP JSR Jakarta membahas tentang kasus-kasus fraud, di antaranya kasus Garuda Indonesia, kasus Asabri dan kasus asuransi Jiwasraya serta mambahas isu yang sedang update yaitu Audit Formula E.
Firman mengatakan, pada kasus mega skandal Jiwasraya, diduga ada rekayasa harga saham, 34 saksi dan 55.000, transaksi keuangan diperiksa, 13 pegawai Jiwasraya dan pihak swasta dicekal, dan puncaknya pada tanggal 14 Januari 2020 Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka.
Lebih lanjut Firman menjelaskan bahwa profesi akuntansi sebenarnya tercatat dalam kitab suci Alquran, khususnya di Surah Al Baqarah ayat 282.
Surah Al baqarah ayat 282 berbunyi, “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar”. Firman berharap perguruan tinggi sebesar Unpam akan mampu melahirkan akuntan-akuntan yang hebat dan jujur.
“Orang Pintar itu banyak, akan tetapi yang jujur itu jarang,” ujar Firman.
Sedangkan Wirawan Arif Nugroho, SE., M.Ak, AK, CA, CFA dari IAI BANTEN menjelaskan hasil Survei Fraud Indonesia tahun 2019. Survei Fraud Indonesia menjelaskan terdapat 239 kasus Fraud dengan total kerugian mencapai 873.430.000 dengan rata-rata kerugian per kasus sebesar 7.248.879.668.
Adapun jenis-jenis fraud yang ditemukan di BUMN antara lain procurement, pengumpulan dan fraud menggunakan Financial Enginering. Pada closing statement-nya Wirawan menjelaskan istilah audit forensik sama seperti halnya istilah kedokteran.
Terkait Fraud Audit, Wirawan berharap, lebih baik mencegah daripada mengobati.
Narasumber dari BPR Sejahtera, Moh. Eron Siata, SH., MH mengatakan bahwa sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 7/SEOJK.03/2016 tentang Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat, adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.
Narasumber dari Unikom Bandung, Dr. Surtikanti, SE., M.Si, AK, CA menjelaskan motivasi penyajian laporan keuangan yang curang cukup beragam, salah satunya untuk memberikan dukungan agar harga saham tetap tinggi atau untuk dukungan penawaran obligasi dan saham.
Tekanan yang didapat oleh pihak manajemen juga menjadi salah satu motivasi atas kecurangan laporan keuangan selain itu Surtikanti juga berpesan bahwa prodi Akuntansi menjadi ujung tombaknya akuntan, sehingga Prodi Akuntansi harus membentuk karakter yang jujur, berpegang teguh pada prinsip jika ingin selamat dunia akhirat.