IMUNISASI adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, dibunuh, atau bagian-bagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.
Imunisasi dasar diberikan pada bayi sebelum berusia satu tahun. Terdiri dari imunisasi penyakit hepatits B, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri, pertussis, tetanus, pneumonia dan meningitis, dan campak.
Setiap bayi (usia 0-11 bulan) diwajibkan untuk mendapatkan imunisasi dasar lengkap yang terdiri dari satu dosis Hepatitis B, satu dosis BCG, tiga dosis DPTHB-HiB, empat dosis polio tetes, dan satu dosis campak/MR .
Pemberian imunisasi merupakan salah satu tindakan penting yang wajib diberikan kepada neonatus (bayi yang baru lahir). Hal ini bertujuan mendongkrak atau meningkatkan daya imun (kekebalan) tubuh bayi. Adapun beberapa manfaat imunisasi pada bayi:
– Menghindarkan bayi dan anak dari serangan penyakit.
– Meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit tertentu.
– Memperkecil kemungkinan terjadinya penyakit menular pada anak.
– Lebih menghemat biaya untuk keperluan berobat.
Manfaat imunisasi bagi anak dan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Manfaat pemberian imunisasi bagi anak adalah untuk mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan cacat atau kematian.
2. Manfaat pemberian imunisasi bagi keluarga adalah untuk menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan apabila anak sakit. Mendukung pembentukan keluarga bahwa orang tua yakin bahwa anak-anaknya menghadapi dan menjalani masa kanak-kanak dengan aman.
Di Indonesia data yang diperoleh dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2016 diketahui cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi sebesar 91,58%, angka ini sudah memenuhi target Renstra pada tahun 2016 sebesar 91,5%.
Tahun 2017 cakupan imunisasi dasar lengkap mencapai angka 91,12%, angka ini tidak memenuhi target Renstra yang seharusnya 92% untuk tahun 2017.
Tahun 2018 cakupan imunisasi dasar lengkap mengalami penurunan sebesar 90,61% dari target Renstra 92,5%. Saat ini, program imunisasi di Indonesia telah dilaksanakan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan baik di seluruh wilayah Indonesia.
Program imunisasi ini dimulai sejak bayi baru lahir dan dilanjutkan hingga usia 18 tahun. Pemerintah Indonesia telah menetapkan jadwal imunisasi yang harus diikuti oleh seluruh anak di Indonesia. Jadwal ini mencakup imunisasi dasar seperti BCG, Hepatitis B, DPT, Polio, dan Campak. Selain itu, ada juga imunisasi tambahan seperti Influenza, Rotavirus, dan HPV.
Selain pemerintah, organisasi dan lembaga swasta juga turut berpartisipasi dalam program imunisasi ini. Mereka memberikan dukungan dan bantuan untuk meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia.
Meskipun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam program imunisasi di Indonesia. Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah kesadaran masyarakat yang masih rendah terkait pentingnya imunisasi, aksesibilitas ke wilayah-wilayah terpencil, dan ketersediaan vaksin yang kadangkala kurang memadai.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan lembaga terkait terus melakukan kampanye dan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi, meningkatkan aksesibilitas ke wilayah-wilayah terpencil, serta meningkatkan ketersediaan vaksin di seluruh Indonesia.
Secara keseluruhan, program kesehatan pemberian imunisasi lengkap di Indonesia telah berjalan dengan baik dan menyeluruh. Namun, upaya terus dilakukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi dan mengatasi tantangan yang masih ada.
Ditulis oleh:
Amanda Maharani Zahwa
Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia Maju
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.