TANGSELXPRESS – Kepolisian Resor Yahukimo berhasil menangkap tujuh orang yang diduga terlibat dalam penembakan pesawat Trigana Air PK YSC B 373-500 di Bandara Nop Goliat Dekai.
Barang bukti yang berhasil disita dari tujuh orang tersebut adalah tiga unit motor merk Vario warna hitam, Beat warna hitam, Supra X warna merah hitam, satu panah, satu pisau, satu sabit, satu busur, dan satu sangkur, Minggu 12 Maret 2023.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Adi, mengungkapkan bahwa tujuh orang yang ditangkap tersebut akan menjalani penyelidikan lebih lanjut untuk mencari barang bukti senjata api yang dipakai dalam penembakan tersebut. Penangkapan ini dilakukan setelah penyidik gabungan melakukan pengecekan kembali di sekitar Bandara Nop Goliat Dekai.
“Sebanyak 7 orang dan beberapa barang bukti kami amankan guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan mencari barang bukti senjata api yang dipakai untuk melakukan penembakan,” terang Kombes. Pol. Ignatius Benny Adi seperti dikutip melalui Tribratanews.
Saat ini, situasi di sekitar Dekai sudah aman terkendali. Namun, tim gabungan TNI-Polri masih melakukan peningkatan keamanan di sekitar Kota Dekai untuk mengantisipasi gangguan keamanan.
Informasi yang berhasil dihimpun, penembakan yang terjadi pada tanggal 7 Maret 2023 ini menghebohkan masyarakat Indonesia. Pesawat Trigana Air PK YSC B 373-500 yang sedang melakukan penerbangan dari Jayapura ke Yahukimo ditembak saat melakukan proses landing di Bandara Nop Goliat Dekai.
Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun insiden ini menimbulkan kerugian bagi maskapai penerbangan dan menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan penerbangan di Indonesia.
Polisi terus melakukan penyelidikan untuk mencari pelaku lain yang terlibat dalam kejadian ini dan memastikan keamanan penerbangan di wilayah Papua tetap terjaga.
Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus ini dan membawa pelaku ke pengadilan untuk diadili sesuai dengan hukum yang berlaku. Kepolisian juga meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi yang berguna dalam penyelidikan kasus ini.
Dengn demikian,kasus penembakan ini menunjukkan bahwa masih ada kekhawatiran akan keamanan di wilayah Papua. Konflik dan ketegangan politik yang terjadi di wilayah ini selama beberapa tahun terakhir telah meningkatkan risiko kekerasan dan ancaman terhadap masyarakat dan keamanan.
Pemerintah dan aparat keamanan harus terus memperkuat upaya untuk menjaga keamanan dan stabilitas di wilayah Papua agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa yang akan datang.
Dalam hal ini, peran masyarakat sangat penting untuk menjaga keamanan di wilayah tersebut. Masyarakat harus membantu aparat keamanan dengan memberikan informasi yang berguna dan terus memantau lingkungan sekitar agar dapat memberikan laporan jika ada indikasi ancaman keamanan yang terjadi di wilayah mereka.