TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) sedang berupaya meningkatkan kesehatan masyarakat dengan membangun 1.800 tangki septik di tujuh kecamatan. Pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama oleh Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, di Jalan Tidore Jombang, Ciputat pada tanggal 7 Maret 2023.
Benyamin mengatakan bahwa pembangunan ini akan membantu warga meningkatkan taraf hidup dan kesehatannya. Ia menambahkan bahwa masih ada warga yang melakukan pembuangan tinja ke empang atau kolam-kolam, Kamis 9 Maret 2023.
Oleh karena itu, pembangunan tangki septik ini penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyakit yang berbahaya. Pemkot Tangsel memilih untuk mengembangkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui pembangunan tangki septik.
“Tahun ini saya membangun 1.800 titik septic tank ya, untuk membantu warga meningkatkan taraf hidup, atau kesehatannnya. Kita benahi semuanya, seperti di sini. Ini awal dari 1.800 titik septic tank atau STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) yang akan dibangun di 2023 ini,” terang Benyamin Davnie.
Informasi yang berhasil didapat Tangselxpress, tangki septik ini dirancang untuk menampung 800 liter dan dilengkapi dengan filter dan sistem pengolahan air tinja sehingga air yang dibuang ke sumur resapan di sebelahnya sudah bersih dan bebas dari kotoran. Pembangunan tangki septik ini akan menyasar setiap rumah tangga yang belum memiliki tangki septik dan memiliki lahan yang memadai.
“Yang penting ada ketersediaan tanah, kecuali kalau tanah terbatas. Tangki Septik ini bisa menampung 800 liter. Kemudian juga di dalamnya sudah ada filter, sudah ada sistem untuk mengolah air tinjanya, dan nantinya air dibuang di sumur resapan di sebelahnya, dan air yang dibuang sudah bersih dan tidak ada kotoran,” tuturnya.
Dengan adanya program STBM ini, masyarakat akan lebih terlibat secara aktif dalam pengelolaan sanitasi dan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, program ini juga akan meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan menjaga lingkungan yang sehat.
Pembangunan tangki septik juga dapat membantu mengurangi risiko banjir dan pencemaran air tanah. Hal ini karena air tinja yang dibuang ke dalam tangki septik akan diolah dan disaring sebelum dibuang ke sumur resapan di sebelahnya. Air yang sudah bersih dan bebas dari kotoran akan diserap oleh tanah sehingga tidak mencemari air tanah.
Sementara warga setempat, Nurhasanah, mengapresiasi pembangunan ini dan menganggapnya sebagai bagian dari hidup yang lebih sehat dan nyaman. Ia berterima kasih kepada Wali Kota dan jajaran pemerintah yang telah memulai pembangunan ini.
“Pembangunan tangki septik merupakan upaya yang sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Semoga pembangunan ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi warga Tangerang Selatan,”jelas Nurhasanah.
Seperti diketahui, dalam pembangunan program STBM ini Pemerintah Kota Tangerang Selatan memang terus berkomitmen dalam mengatasi masalah sanitasi dan pembuangan air besar di wilayahnya. Salah satu contohnya, pembuangan tinja yang tidak terkelola dengan baik bisa menyebabkan bau yang tidak sedap, terutama pada musim penghujan, dan bisa menjadi sumber penyakit.
Oleh karena itu, pemerintah Kota Tangerang Selatan memilih untuk mengembangkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) melalui pembangunan tangki septik. Program STBM sendiri bertujuan untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan lingkungan melalui pendekatan partisipatif dan keberlanjutan.
Tentu saja, pembangunan 1.800 tangki septik ini tidak hanya sekadar sebuah proyek infrastruktur. Lebih dari itu, ini adalah upaya nyata pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakatnya.
Semoga program STBM dan pembangunan tangki septik ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi warga Tangerang Selatan dan menjadi contoh bagi daerah lain untuk meningkatkan sanitasi dan kesehatan lingkungan. (ADV).