TANGSELXPRESS – Kabar tak sedap terjadi di dunia pendidikan di Tangerang Selatan (Tangsel). Pasalnya, terdapat salah satu siswi di SMKN 3 Tangerang Selatan mengaku jadi korban perundungan atau bullying oleh gurunya.
Akibat adanya bullyng tersebut, siswi kelas XII SMKN 3 Tangerang Selatan berinisial AN dikabarkan tengah mengalami syok dan tidak masuk sekolah beberapa minggu, Rabu 16 November 2022.
Sementara, orang tua AN berinisial S kepada wartawan mengaku anaknya menjadi korban bullying oleh gurunya. Akibat, adanya peristiwa itu pihaknya berencana akan memindahkan anaknya ke sekolah lain.
“Ada kata-kata yang disebutkan antara lain bahwa siswa d**lek, nggak ada pikirannya, nggak ada adab, nggak ada malunya, terus juga ngomongin masalah privasi rumah tangga saya kepada anak,” kata S seperti keterangannya dikutip wartawan.
“Sejak itu anak saya hingga hari ini sudah tidak mau bersekolah di sekolah tersebut akibat malu dan takut,” jelasnya.
Dengan adanya perundungan yang dialami putrinya itu, S mengaku telah mengadukan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) pada Senin 24 Oktober 2022 lalu. Dalam kasus perundungan itu terdapat ada tiga guru yang melakukan perundungan.
P2TP2A pun mendatangi sekolah usai mendapatkan laporan dan mengonfirmasi soal aduan orang tua AN. Ketiga guru pun turut dimintai keterangan.
Kabarnya, mediasi sempat dijalankan antara pihak sekolah dengan orang tua siswi. Namun, salah satu permintaan orang tua tak disanggupi pihak sekolah lantaran kabarnya ada permintaan biaya pindah sekolah, hingga kasus ini pun terancam masuk ranah hukum.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Tony ketika dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kabar tersebut. Menurut Tony, oknum guru hanya menegur siswi berinisial AN saja.
“Dari guru memang ada perkataan yang katanya disampaikan apa namanya, nikah muda misalnya begitu kan. Dia mengambil contoh karena ketika home visit, si ibunya itu cerita bahwa kakak-kakaknya (AN) itu nikah muda,” terang Tony saat dikonfirmasi wartawan.
“Kemudian si guru tersebut bilang, kamu itu jangan seperti itu nikah muda dan kamu bisa membanggakan orang tua lebih dari kakak kamu. Nah mungkin dari anaknya itu hanya mengambil sepotongnya itu, bahwa nikah muda seolah sekolah masuk ke ranah keluarga,” katanya.
Dalam mediasi orang tua siswi dengan pihak sekolah yang dihadiri P2TP2A tersebut, kata Tony, ketiga oknum guru sebenarnya telah meminta maaf atas ucapannya terhadap AN. Pihak sekolah pun mempersilahkan agar AN masuk kembali dan mengurungkan rencana pindah sekolah.
“Permintaan maaf mungkin atas dugaan perkataan perundungan tadi secara lisan meminta maaf kepads orang tua dan dari orang tua juga sudah memaafkan tidak ada permasalahan lagi,” kata Tony.