TANGSELXPRESS – Kota Tangerang Selatan atau Tangsel menduduki peringkat tertinggi kasus malaria di Banten. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten menunjukan ada 59 warga terkena malaria, Dinkes Banten menyebut kasus terbanyak ada di wilayah Tangerang Selatan.
Melansir website dinkes.bantenprov.go.id menjelaskan terkait penyakit malaria, dalam situs itu disebutkan bahwa malaria adalah penyakit menular yang disebabkan plasmodium, yaitu makhluk hidup bersel satu yang termasuk dalam kelompok protozoa, Selasa 11 Oktober 2022.
Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang mengandung Plasmodium di dalamnya. Plasmodium yang berpindah ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk, lalu akan hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. World Malaria Report 2015 menyebutkan bahwa malaria telah menyerang 106 negara di dunia
Kepala Dinas Kesehatan Banten, Ati Pramudji Hastuti menegaskan, sejauh ini belum ada warga di Banten yang meninggal akibat terserang penyakit malaria. Akan tetapi hingga September 2022, kasus terbanyak malaria di Tangsel mencapai sejumlah 14 kasus.
“Kasus ada tapi nggak banyak. Sampai September 59 kasus tersebar di kabupaten kota, tapi paling banyak kasusnya di Tangsel 14 malaria. Kematian nggak ada, karena masa pemeliharaan, mencari agar mereka cepat memutus rantai makanya kasus meningkat,” terang Ati Pramudji Hastuti kepada wartawan.
Kendati demikian, Ati menegaskan saat ini daerah sudah melakukan eliminasi. Tapi kasus yang indigenous yang menularkan dari lokal yang harus diantisipasi. Menurut Ati, daerah yang paling rawan terkena malaria adalah Lebak, Pandeglang, Serang, Kota Serang, dan Cilegon.
“Malaria meskipun saat ini daerah sudah eliminasi, tapi masa pemeliharaan ini terjadi kasus yang indigenous yang menularkan dari lokal, kalau datangnya migran nggak masalah,” tuturnya
Sekedar informasi, sebagai upaya eliminasi penyakit malaria, Kementrian Kesehatan menyusun strategi yang terdiri dari Akselerasi Strategi. akselerasi dilakukan secara menyeluruh di wilayah endemis tinggi malaria, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT.