TANGSELXPRESS – Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan di akun twitter miliknya @kaesangp, terkait informasi dirinya akan menikah di akhir tahun. Anak Jokowi ini inginkan perubahan suporter Solo dan Jogja.
Belum diketahui pasti apa arti perubahan kecil di dunia suporter antara suporter Solo dengan suporter Jogja yang di maksud Kaesang Pangarep, Senin 3 Oktober 2022.
“Aku akhir tahun nikah sama orang DIY. Nah ini giliran kalian @persisofficial, @PSIMJOGJA untuk melakukan perubahan kecil di dunia persuporteran #MataramIsLove,” tulis Kaesang Pangarep melalui akun twitter miliknya seperti dikutip TANGSELXPRESS.
Dengan adanya informasi itu, netizen langsung menyerbu twitter milik Kaesang Pangarep. Pantauan wartawan sejak cuitan tsrsebut dipublikasi pada pukul 15:47 WIB, sudah disukai 1472 netizen.
Salah satu pengguna twitter @rifqidaffaa, justru memberikan komentar bercanda dengan putra bungsu Jokowi tersebut.
“asem malah pamer nek meh nikah,” ucap @rifqidaffaa melalui komentarnya seperti dikutip TANGSELXPRESS.
Seperti informasi yang berhasil dihimpun dari berbagai sumber menjelaskan, suporter Solo dengan suporter PSIM, Laskar Jogja sempat gesekan pada 25 Juli 2022 lalu.
Awal bentrokan melibatkan suporter klub sepak bola Peris Solo saat itu akan menonton pertandingan Liga 1 antara Persis Solo Vs Dewa United di Stadion dr. Moh Soebroto Kota Magelang. Suporter asal Solo yang jumlahnya mencapai ratusan orang konvoi mengendarai sepeda motor ke Magelang.
Berdasarkan CCTV dilokasi dan video yang beredar di media sosial bentrokan itu terjadi saat suporter asal Solo sampai di Tugu Jogja, bersamaan dengan itu dari arah timur diketahui ada seseorang driver ojol mengenakan kaus Laskar Jogja, suporter PSIM Yogyakarta.
Diduga terjadi provokasi sehingga para suporter terlibat aksi kejar-kejaran dengan driver ojol. Kemudian oknum yang diduga suporter Persis Solo beranjak ke perempatan simpang Demangan Sleman, yang kemudian menendang pembatas jalan.
Tampak jumlah massa jauh lebih banyak dibanding suporter Persis Solo. Massa pun melewati jalan Gejayan, yang kemudian berlanjut pada bentrokan antar warga di jalan tersebut hingga menimbulkan korban dalam peristiwa itu.