TANGSELXPRESS – Pemerintah disarankan agar lebih mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk fokus membenahi sektor pangan. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Anggota Komisi XI DPR RI Achmad Hafisz Thohir.
Hal tersebut, diakui Hafisz lebih konkret ketimbang berbicara sesuatu yang justru kontraproduktif atau pesimistis terhadap perekonomian bangsa ke depan di tengah berbagai ketidakpastian.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI itu mengatakan bahwa tugas pemerintah adalah bagaimana merangsang ekonomi masyarakat semakin bergairah dalam kondisi apapun. Karena itu sudah merupakan tugas dan kewajiban pemerintah sebagaimana amanat konstitusi. “Ringankan beban rakyat, kendalikan harga BBM untuk rakyat,” ucap Hafisz seperti dikutip dari laman DPR RI kepada awak media, Rabu (31/8/2022).
Tak hanya itu, Hafisz juga menekankan agar pemerintah melakukan kontrol ketat terhadap rantai pasok komoditas pangan. Menurutnya, ini penting dilakukan agar harga pangan bisa terkontrol dan tidak melambung tinggi.
“Kendalikan harga harga sembako, perkuat daya beli rakyat. Fokus kepada ketahanan pangan. Jangan belok-belok, bicara pensiunan menjadi beban negara dan sebagainya. Itu menyakitkan orang tua kita semua,” sindir politisi Partai Amanat Nasional itu.
Di sisi lain, Hafisz juga menyarankan agar ketergantungan akan barang-barang impor dan perkuat ekspor. “Ini akan mengurangi tekanan inflasi agar nilai rupiah tidak ambyar,” terang legislator dapil Sumatera Selatan I tersebut.
“Dulu defisit 3 persen ekonomi RI bisa saja tumbuh 5 persen. Tapi kok sekarang defisit sempat 6,2 persen namun ekonomi tumbuh tetap 5 persen saja, mestinya bisa 2 kali lipat seperti China,” tambahnya.