TANGSELXPRESS – Pemerintah berencana menaikkan harga BBM mulai minggu depan. Kontan, rencana tak populer yang ditempuh pemerintah ini seketika menuai pro dan kontra.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mencoba meredam polemik yang saat ini timbul di masyarakat. Dia menggaransi, meski harga BBM naik, tarif angkutan darat tidak otomatis mengalami kenaikan.
Hal ini disampaikan Budi Karya usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (29/8).
“Untuk darat sudah dinyatakan bahwa kendaraan umum itu tidak dikenakan, Jadi Insya Allah yang di darat relatif tidak terdampak,” kata Budi.
Hal yang sama juga terjadi untuk sektor angkutan udara. Dia memastikan tidak akan mengalami kenaikan harga.
Budi mengaku, kementeriannya sudah mengumpulkan seluruh pemangku kepentingan terkait. Dia meminta mereka melakukan efisiensi, optimalisasi okupansi, inovasi, dan kampanye promosi.
“Ini bagian dari balancing dari kenaikan BBM. Satu sisi BBM naik, Insya Allah avtur akan tetap, dan tarif murah itu bisa dilakukan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan pemerintah pusat sudah menginstruksikan pemerintah daerah untuk mengalokasikan sebanyak dua persen dari dana transfer daerah yang meliputi DAU dan DBH untuk bantalan sosial kepada penduduk masing-masing.
Bantalan sosial yang diperkirakan mencapai Rp 2,17 triliun itu nantinya akan ditujukan untuk membantu penyelenggaraan sektor transportasi seperti angkutan umum, termasuk roda dua atau ojek.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, kemungkinan besar Presiden Jokowi akan mengumumkan harga BBM subsidi naik dalam waktu dekat.
Luhut menambahkan bahwa kenaikan harga BBM subsidi pertalite dan solar akan mulai naik minggu depan.