TANGSELXPRESS- Harga telur melambung tinggi di berbagai daerah. Bahkan, di Merauke Papua, harga 1 kilogram telur mencapai Rp 54.000. Sementara, dikutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga telur rata-rata nasional berkisar antara Rp 30.850 per kilogram. Para pedagang mengeluhkan harga tersebut menjadi yang tertinggi dalam sejarah.
Perihal ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengimbau masyarakat untuk rebut. Tren kenaikan ini, bagi Zulkifli belum seberapa.
“Oh itu enggak seberapa kok. Jangan diributkan ya. 3,2 miliar dolar AS (misi dagang dengan India) itulah yang ditulis,” ujarnya singkat saat ditemui di Gedung Kemendag, mengutip CNN.
Maksud dari angka 3,2 miliar dolar AS tersebut merujuk pada keuntungan kerja sama dengan India yang disebut oleh Kemendag. Pada 15 Juni lalu, Zulkifli bersama 10 pelaku usaha di Indonesia memang mengunjungi India dan menghasilkan 22 kesepakatan kerja sama dengan nilai keuntungan tersebut.
Sementara itu, beberapa hal yang diduga menjadi penyebab melambungnya harga telur, disebutkan salah satunya (dan yang mengejutkan) adalah merupakan dampak negatif dari bantuan sosial alias bansos.
Namun, Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan bahwa bansos justru menyerap produksi para peternak. Akibatnya, stok telur untuk masyarakat tanpa bansos menjadi sangat berkurang.
Di sisi lain, penyebab lain yang disebutkan yakni kondisi perang di Rusia-Ukraina hingga faktor cuaca yang sebabkan banyak ayam menjadi sakit.