TANGSELXPRESS – Tertangkapnya pimpinan lembaga pendidikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di tengah dampak krisis global yang mengancam banyak sektor, sangat memprihatinkan. Penting bagi setiap anak bangsa untuk meningkatkan integritas diri dalam mengisi kemerdekaan.
“Memprihatinkan, lembaga pendidikan yang seharusnya merupakan institusi yang berfungsi menanamkan nilai-nilai integritas dan kejujuran, malah berurusan dengan KPK,” kata Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat seperti dikutip dari laman MPR RI dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/8).
Menurut Lestari, lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menanamkan nilai-nilai luhur kepada setiap anak bangsa agar mampu beradaptasi dengan baik menyikapi berbagai perubahan yang berdampak ancaman krisis global. Integritas dan kejujuran merupakan bagian dari nilai-nilai yang diharapkan tumbuh dan melekat pada setiap generasi penerus bangsa.
“Para penyelenggara pendidikan harus mampu menjadi contoh bagi para peserta didik dalam pelaksanaan niliai-nilai luhur bagi anak bangsa itu,” ungkap ujar Rerie -sapaan akrab Lestari-.
Kemampuan adaptasi anak bangsa dalam menghadapi perubahan, lanjut Rerie, sangat bergantung pada pemahaman dan pelaksanaan nilai-nilai luhur bangsa dari seluruh masyarakat.
Nilai-nilai gotong-royong, kemanusiaan, integritas dan kejujuran adalah sejumlah nilai yang harus dimiliki anak bangsa agar kita mampu bergerak bersama mengisi kemerdekaan dan menghadapi tantangan bangsa.
“Butuh konsistensi dari para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa daya adaptasi setiap warga negara terus meningkat seiring meningkatnya ancaman krisis global saat ini,” tambah Anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu.
Seperti diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani (KRM) pada Sabtu (20/8) dini hari. KRM ditangkap lantaran diduga terlibat kasus suap penerimaan mahasiswa baru.