TANGSELXPRESS- Jamaah haji akan segera memasuki fase puncak haji. Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 8 Juli dan jamaah mulai diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah pada 7 Juli mendatang.
Sementara itu, kondisi cuaca di Arab Saudi saat ini sangat panas. Selain panas, kelembaban udara juga sangat rendah. Tim Kesehatan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr Edi Supriyatna mengingatkan bahwa suhu yang tinggi dengan kelembaban rendah merupakan kondisi ekstrem yang sering menjadikan orang tidak sadar dirinya mengalami kekurangan cairan.
“Di Saudi, ekstremnya karena suhu tinggi dan kelembaban rendah sehingga tidak sadar kita sudah kekurangan cairan. Maka support kami kepada semua jamaah, minum air jangan tunggu haus,” pesan dr Edi dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (4/7).
Bagaimana agar jamaah bisa rutin minum dan tidak sering buang air kecil? dr Edi berbagi tips. Menurutnya, proses minumnya diukur, minimal 200 ml per jam atau satu gelas belimbing per jam saat aktivitas.
“Agar tidak dehidrasi dan tidak sering kencing, minum diatur 200 ml/jam dan dicampur dengan setengah sachet oralit. Diminum setiap satu jam sekali, saat beraktivitas. Minumnya pelan-pelan dan dinikmati,” tuturnya.
Untuk menjaga kelembaban dan menghindari hidung mimisan karena terlalu panas dan kering, jamaah juga diimbau tetap menggunakan masker.
“Yang pasti, jangan terlalu capek dan cukup istirahat. Simpan energi, khususnya saat-saat ini yang sudah memasuki fase persiapan menuju puncak haji Arafah, Muzdalifah, Mina (Armuzna),” pesannya.
Kepada para pembimbing ibadah, dr Edi juga berpesan agar mereka terus mengimbau dan mengingatkan jamaah cukup istirahat atau menahan diri untuk tidak beraktifitas di luar hotel selama tiga hari sebelum Armuzna. Sebab, jamaah perlu mempersiapkan kondisi fisiknya agar berada dalam kondisi prima saat di Armuzna.
“Kita semua harus ingat bahwa puncak dari ibadah haji adalah Armuzna, dan itu butuh fisik yang prima,” tandasnya.
Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan pesan khusus kepada petugas dan jamaah menjelang fase puncak, wukuf di Arafah, serta Mabit di Muzdalifah dan Mina (Armuzna).
Pesan ini disampaikan Menag setibanya di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 982 yang membawa Menag, mendarat di bandara pukul 01.09 waktu Arab Saudi.
Menag berpesan bahwa petugas dan jamaah harus menjaga kesehatan. Sebab, cuaca di Arab Saudi tidak seperti di tanah air.
“Saya harap di sisa waktu sampai puncak ibadah haji, petugas dan jamaah masing-masing tetap jaga kesehatan dan perdalam manasik,” pesan Menag di Jeddah dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (4/7/2022).
“Petugas jangan lupa tetap bertugas sesuai kewajiban, melayani jamaah dengan baik, karena jika jamaah terlayani dengan baik, mereka bisa beribadah dengan baik dan semua mendapat haji mabrur dan mabrurah,” harapnya.