Oleh: Rosita Amellia
Pasar tradisional merupakan tempat transaksi antara penjual dengan pembeli yang menjual berbagai jenis barang mulai dari makanan sampai kebutuhan rumah tangga. Hampir setiap hari ibu maupun asisten rumah tangga bepergian ke tempat ini.
Tetapi, seringkali saya jumpai pasar tradisional selalu dipandang buruk oleh masyarakat dikarenakan fasilitasnya yang kurang memadai.
Fasilitas yang saya maksud di sini seperti tata letaknya yang buruk, jalanan yang becek, sampah yang berserakan dimana-mana, tidak bersih. Hal ini membuat tingkat keinginan masyarakat untuk berbelanja di pasar ini menurun.
Jika masyarakat yang mempunyai uang lebih, mereka akan pergi berbelanja ke pasar modern atau supermarket yang lebih higienis. Padahal sebenarnya pasar tradisional juga menjual barang-barang yang lengkap dan bersih, tetapi karena fasilitas yang kurang memadai inilah yang membuat masyarakat beralih ke pasar modern.
Vaness (nama samaran) adalah seorang pedagang sayur di pasar tradisional. Ia menjual berbagai macam sayuran. Seperti kol, wortel, bayam, jagung dan sebagainnya. Namun, dagangannya tidak laku dikarenakan banyaknya masyarakat yang lebih memilih tempat higienis dibanding tempat ia berjualannya.
Padahal ia merupakan sosok penjual yang jujur, ia selalu membeli sayuran yang segar dengan harga yang terjangkau.
Banyak penjual yang menuntut pemerintah untuk memperbaiki fasilitas pasar tradisional. Hal ini dikarenakan agar masyarakat merasa nyaman berbelanja di pasar tradisional. Upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah dengan memanfaatkan dana operasional pasar untuk memperbaiki fasilitas pasar.
Selain itu, masyarakat juga harus menjaga fasilitas dengan tidak membuang sampah sembarangan. Jika masyarakat melanggar, maka diperlukan sanksi yang tegas. Hal ini dilakukan agar terciptanya kondisi pasar yang higienis.
*Penulis adalah mahasiswi Program Studi S1 Akuntansi Universitas Pamulang)
**Tulisan dibuat dalam rangla tugas kampus