TANGSELXPRESS- Bagi kalian yang ingin melihat salju dari dekat, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi dataran tinggi Dieng. Karena di sana sedang terjadi fenomena embun beku atau yang populer disebut embun upas.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie, dilansir dari Liputan6 mengatakan, embun upas terjadi masih berkaitan dengan adanya dua pusat tekanan rendah (LPA) di belahan bumi utara (BBU), yaitu pusat tekanan rendah 04W berada di Laut China Selatan sebelah barat Filipina dan pusat tekanan rendah 98W di timur laut Filipina.
“Adanya Monsoon Australia yang hebat (angin timuran), membawa udara kering yang bisa berdampak pada pengurangan curah hujan di Pulau Jawa, apalagi Jawa Tengah. Cuaca di daerah tersebut juga menjadi cerah hingga berawan,” katanya.
Menurutnya, fenomena ini bisa terjadi dari 1-10 Juli dan setelahnya akan kembali ke musim kemarau. Ini dikarenakan air laut sekitar Jawa yang hangat dan anomali iklim La Nina hingga periode Juli-Agustus 2022.
Fenomena ini ternyata tak menguntungkan bagi warga sekitar. Kepala BMKG Stasiun Metereologi Kelas II Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan, bagi masyarakat Dieng, embun upas adalah embun racun.
“Embun ini menyelimuti tanaman kentang dan masyarakat menyebutnya dengan embun upas, karena dari embun itu membuat kentang mati,” terangnya.
Sutikno juga menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat embun beku di Dieng, yaitu gerak semu matahari, intrusi suhu dingin, dan laju penurunan suhu terhadap ketinggian.
Fenomena embun upas di Dieng pernah terjadi sebelumnya pada Mei 2021 dan Juli 2021. Kemudian di tahun ini sempat terjadi di awal tahun pada bulan Januari 2022, kemudian di 30 Juni kemarin.