TANGSELXPRESS- Dalam konferesi pers APBN Kita Edisi Bulan Februari 2022, Kementerian Keuangan membagi anggaran pemulihan ekonomi menjadi tiga kelompok, antara lain penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat dan penguatan pemulihan ekonomi.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan bahwa pada tahun 2022 alokasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp455,62 triliun. Penanganan kesehatan dialokasikan sebesar Rp122,54 triliun, perlindungan masyarakat sebesar Rp154,76 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp178,32 triliun.
Di antara ketiga kelompok tersebut, yang realisasi anggarannya terendah adalah kelompok penguatan pemulihan ekonomi.
Nuri Resti Chayyani, Peneliti Bidang Ekonomi The Indonesian Institute (TII), menyoroti kondisi rendahnya realisasi PEN pada kelompok penguatan pemulihan ekonomi yang di dalamnya terdapat bantuan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
UMKM merupakan penopang utama percepatan pemulihan ekonomi Indonesia karena memiliki multiplier effect mulai dari ketenagakerjaan hingga kondisi moneter.
Dalam pengamatannya yang terangkum pada laporan tahunan TII, Policy Assessment 2022, Nuri menuliskan kondisi realisasi program PEN untuk penguatan ekonomi terutama kepada UMKM, dampak realisasi PEN pada UMKM, serta kendala yang dihadapi UMKM. Nuri juga menyebutkan pihak yang telah membantu penguatan ekonomi selain dari PEN.