TANGSELXPRESS- Presiden Joko Widodo atau Jokowi dijadwalkan bertoal ke Moskow, Rusia dan Kiev, Ukraina akhir Juni ini. Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Mayjen TNI Tri Budi Utomo memastikan pihaknya akan memberikan pengamanan ekstra ketat mengingat kunjungan dilakukan di tengah situasi perang antara Rusia dan Ukraina.
Tri mengatakan, pasukan yang diterjunkan telah menjalani serangkaian latihan dalam berbagai situasi teknis di lapangan.
“Pertama dari internal kita sendiri kita sudah mulai dari beberapa minggu lalu kita sudah mulai latihan sampai hari ini sudah selesai. Kita latihan terkait dengan bagaimana kira-kira kegiatan ataupun kejadian apa yang harus kita antisipasi, kita sudah latihan,” kata Tri kepada awak media saat dikonfirmasi, Kamis (23/6).
Tri mencontohkan penyelamatan yang dilatih oleh timnya seperti saat berada di dalam kereta api. Dia menyatakan, anggotanya sudah melakukan penjagaan untuk operasi penyelamatan di stasiun.
“Seperti di jalan seperti apa, meng-escape beliau itu kita sudah latihan, itu dari teknisnya,” ucapnya.
“Kita sudah siapkan helm dan rompi untuk semua. Semua delegasi yang akan ikut kita siapkan,” lanjutnya.
Baca artikel CNN Indonesia “Jokowi Dilengkapi Helm dan Rompi Antipeluru Saat ke Ukraina” selengkapnya di sini: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220623171710-20-812774/jokowi-dilengkapi-helm-dan-rompi-antipeluru-saat-ke-ukraina.
Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Moskow akan dilakukan usai kunjungan ke Jerman.
“Dari Jerman, Presiden Jokowi direncanakan akan mengunjungi Kiev, Ukraina dan Moskow, Rusia,” ujar Retno.
Kunjungan ke dua negara ini, sambung Menlu Retno, merupakan kunjungan dalam situasi yang tidak normal, di tengah konflik yang memicu perang.
“Meskipun situsinya sulit dan masalahnya kompleks, sebagai presiden G20 dan salah satu anggota champion group dari Global Crisis Response Group yang dibentuk sekjen PBB, Presiden Jokowi memilih untuk mencoba berkontribusi. Tidak memilih untuk diam,” papar.
Atas kunjungan ke Ukraina dan Rusia, Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi akan merupakan pemimpin Asia pertama yang akan melaukan kunjungan ke dua negara tersebut.
“Kunjungan ini menunjukan kepedulian terhadap isu kemanusiaan, mencoba memberikan kontribusi untuk menangai krisis pangan yang diakibatkan karena perang dan dampaknya dirasakan oleh semua negara terutama negara berkembang dan negara dengan penghasilan rendah,” tutur Menlu Retno.
Selain itu, Presiden Jokowi juga disebutkan terus mendorong spirit perdamaian. Menlu Retno Marsudi mengungkap bahwa pada kunjungan ke Ukraina dan Rusia, Presiden Jokowi dijadwalkan untuk bertemu dengan kedua pemimpin negara yang tengah bersitegang tersebut.
“Dalam kunjungan ke Kiev dan Moskow, presiden akan melakukan pertemuan dengan Presiden Zelensky dan Putin,” ucapnya.