TANGERANG SELATAN – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akhirnya merespons keluhan warga yang tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang. Sebelumnya, permukiman warga kembali terendam banjir saat hujan turun, diduga akibat kali yang tertimbun longsoran sampah.
Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan, menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan sejumlah solusi, mulai dari perbaikan fungsi saluran air hingga rencana pembebasan lahan warga agar area TPA dapat diperluas.
“Ini yang sedang kami tangani. Mudah-mudahan Bina Marga bisa membantu perbaikan drainase supaya tidak terjadi banjir di TPA Cipeucang. Sekarang pembebasan lahan menjadi penting agar tumpukan sampah tidak masuk ke lahan warga atau anak kali,” ujar Pilar, Kamis (20/11/2025).
Meski begitu, Pilar belum dapat merinci titik-titik lahan yang akan dibebaskan. Ia menyebut bahwa area longsor berada di land fill 3, sementara pembebasan akan dilakukan di sekitar land fill 4.
“Pembebasan lahan dilakukan untuk menambah kapasitas TPA Cipeucang. Kami masih menunggu operasional PSEL, jadi penambahan lahan diperlukan. Fokus kami yang berdekatan dengan land fill 4,” katanya.
Pilar juga menilai fenomena longsor di gunungan sampah sebagai sesuatu yang bisa terjadi, terutama saat curah hujan tinggi.
“Kalau hujan besar memang ada sleding, karena massa air menggeser sampah. Namun kami pastikan longsoran tidak masuk ke area warga ataupun ke aliran sungai. Itu yang sedang kami tangani,” jelasnya.
Saat ini terdapat sembilan ekskavator yang bekerja setiap hari untuk mengeruk sampah. Menurut Pilar, pembebasan lahan menjadi langkah penting agar penanganan bisa lebih optimal.
“Sekarang ada sekitar sembilan ekskavator yang bekerja setiap hari. Karena itu pembebasan lahan harus segera dilakukan supaya pembuangan sampah bisa optimal. Tidak mungkin kita pakai lahan warga,” tegasnya.
Sebelumnya, warga RT 006 RW 004 Kelurahan Serpong, Kecamatan Serpong, menuntut pertanggungjawaban pengelola TPA Cipeucang setelah banjir merendam permukiman mereka pada Selasa (18/11/2025).
Warga menilai aliran kali saat ini semakin menyempit. Jika bagian awal masih selebar dua meter, di bagian hilir hanya tersisa sejengkal akibat timbunan sampah yang merosot.
Kristanto, salah satu warga, mengatakan bahwa ini adalah banjir keempat yang mereka alami dalam satu bulan terakhir. Ia menegaskan bahwa tata kelola sampah yang buruk menyebabkan warga terus menjadi korban.







