TANGERANG SELATAN– Suasana duka mendalam menyelimuti kediaman almarhum Muhammad Hisyam, siswa SMPN 19 Tangerang Selatan yang meninggal dunia setelah mengalami perundungan berat. Rumah sederhana yang berada di Kampung Maruga, RT 11 RW 09, Kelurahan Ciater, Kecamatan Serpong, dipadati pelayat sejak pagi hari.
Pantauan di lokasi yang dilansir dari Beritasatu.com, menunjukkan keluarga, kerabat, tetangga, hingga warga sekitar terus berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan bagi kedua orang tua korban. Area teras rumah tampak penuh dengan pelayat yang duduk berdesakan, sementara sebagian lainnya berdiri di halaman rumah sambil berbincang pelan dan sesekali menyeka air mata. Banyak di antara mereka mengenakan pakaian serba hitam atau busana muslim sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Di depan pintu rumah, anggota keluarga menyambut para tamu takziah dengan wajah yang tampak lelah sekaligus terpukul. Beberapa perempuan terlihat saling berpelukan memberi penguatan satu sama lain. Anak-anak kecil juga tampak berada di sekitar rumah, duduk di samping tumpukan kardus berisi kiriman para pelayat.
Aktivitas tahlilan dan doa bersama mulai dipersiapkan keluarga sembari menunggu kedatangan jenazah Hisyam yang masih dalam perjalanan dari RS Fatmawati. “Sejak pagi orang-orang terus berdatangan. Semua sedih, soalnya Hisyam anak baik,” ujar salah satu warga yang hadir.
Kehilangan ini menjadi pukulan berat bagi keluarga dan kembali memantik sorotan publik terhadap kasus perundungan di lingkungan sekolah. Hingga siang hari, arus pelayat masih terus berdatangan untuk mengantar kepergian Hisyam dengan doa terbaik.







