TANGERANG SELATAN – Di tengah isu tunggakan cicilan mobil yang memicu kedatangan debt collector ke rumah Sarwendah, pihak Ruben Onsu memberikan klarifikasi dengan membeberkan data finansial yang mengejutkan.
Kuasa hukum Ruben, Minola Sebayang, mengungkap bahwa kliennya tetap memberikan tunjangan bulanan bernilai ratusan juta rupiah kepada Sarwendah, meski keduanya telah resmi bercerai.
Pernyataan ini disampaikan untuk meluruskan anggapan bahwa Ruben tengah mengalami kesulitan ekonomi atau lalai terhadap kewajibannya.
“Kalau tujuannya untuk memojokkan klien kami seolah-olah tidak mampu secara ekonomi, itu jelas tidak bijak,” kata Minola di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu, 15 November 2025.
Sebagai bukti, Minola menunjukkan riwayat percakapan serta transfer bulanan dari Ruben kepada Sarwendah. Pada September 2024 saja, Ruben disebut mengirim total Rp242.629.000.
“Sejak bercerai, kewajiban klien kami sebagai mantan suami adalah memberikan pemeliharaan serta biaya pendidikan anak-anak,” jelas Minola.
“Namun faktanya, setiap bulan Ruben memberikan biaya untuk S sebesar Rp242.629.000,” lanjutnya.
Minola juga merinci beberapa alokasi dana yang dinilai fantastis, seperti biaya bensin dan tol mencapai Rp68 juta, sarang burung Rp9,3 juta, hingga iuran kebersihan dan plastik sampah sebesar Rp5,2 juta per bulan.
“Biaya listrik dibagi dua. Sudah bercerai, tapi yang tinggal dan menggunakan listrik itu adalah S. Tetap harus ditanggung dua pihak, total Rp12,9 juta,” tambahnya.
Dengan besarnya tanggung jawab finansial yang masih dipikul Ruben, Minola mempertanyakan logika tuduhan bahwa Ruben tidak mampu membayar cicilan mobil. Ia menilai bahwa Ruben justru memprioritaskan kebutuhan anak-anak serta mantan istrinya.
“Biarkan masyarakat menilai, apakah seorang mantan suami yang masih membiayai hampir seluruh kebutuhan rumah tangga mantan istrinya dianggap tidak mampu? Apakah masuk akal jika dia enggan membayar cicilan mobil?” tutupnya.






