KEGIATAN Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PKM) merupakan bagian penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, di mana mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dalam kegiatan PKM bertajuk “Edukasi Konsep Ekonomi dan Nilai Uang Untuk Membangun Keterampilan Transaksi dan Kemandirian Sejak Dini”, kelompok mahasiswa dari Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi S1 berupaya meningkatkan literasi finansial remaja melalui edukasi yang sederhana, relevan, dan mudah diterapkan.
Kelompok PKM ini beranggotakan Erinda Lelly Maurin, Almanda Syafiqoh, Intan Diniasari, Suci Putri Priatna, dengan bimbingan Dosen Pendamping Khusnul Khuluqi, S.E., M.Ak. Kegiatan dilaksanakan pada 09 November di Panti Asuhan Adinda.
Mengapa Kemandirian Finansial bagi anak sejak dini itu penting?
Kemandirian finansial merupakan salah satu keterampilan esensial yang harus dimiliki setiap individu untuk menavigasi kompleksitas kehidupan modern. Fondasi dari kemandirian ini tidak terletak pada besaran penghasilan, melainkan pada literasi dan perilaku finansial yang sehat.
Oleh karena itu, edukasi konsep ekonomi dan nilai uang sejak usia dini adalah investasi jangka panjang paling berharga yang dapat diberikan. Pembelajaran ini dirancang untuk membekali generasi muda dengan keterampilan transaksi yang cerdas, kemampuan mengambil keputusan finansial yang rasional, dan disiplin yang pada akhirnya menuntun mereka menuju kemandirian finansial.
Melalui kegiatan ini, remaja diajak memahami bahwa kemandirian finansial dimulai dari kebiasaan kecil, seperti menabung dan membagi uang secara teratur.
Memahami Nilai Uang sebagai Fondasi Ekonomi
Edukasi finansial harus dimulai dari pemahaman fundamental mengenai apa itu uang dan bagaimana ia bekerja sebagai alat dalam sistem ekonomi.
Uang sebagai Representasi Sumber Daya
Anak-anak dan remaja perlu diajarkan bahwa uang bukanlah sumber daya yang muncul tiba-tiba. Uang adalah representasi dari waktu, tenaga, dan keterampilan yang telah ditukarkan.
Membedakan Kebutuhan dan Keinginan
Keterampilan paling mendasar dalam manajemen uang adalah memprioritaskan. Individu harus mampu membedakan antara Kebutuhan (Needs)—hal-hal esensial untuk kelangsungan hidup dan kesejahteraan (makanan, tempat tinggal, pendidikan)—dengan Keinginan (Wants)—hal-hal yang bersifat opsional dan bertujuan meningkatkan kenyamanan atau kepuasan sesaat (barang mewah, gadget terbaru).
Menguasai Keterampilan Transaksi di Era Dualisme
Penguasaan transaksi harus mencakup dunia tunai dan non-tunai, mengingat sistem pembayaran modern yang semakin digital.
Keterampilan Transaksi Tunai dan Ketelitian
Meskipun digitalisasi marak, transaksi tunai masih menjadi media pembelajaran yang sangat baik untuk melatih kecermatan dan matematika praktis.
- Menghitung Kembalian: Individu harus dilatih untuk secara aktif menghitung dan memverifikasi uang kembalian yang diterima. Ini adalah latihan praktis dalam akuntansi pribadi dan meminimalkan kerugian akibat ketidaktelitian.
- Mengenal Uang: Mengenal pecahan uang (koin dan kertas) serta fungsinya (alat pembayaran) menumbuhkan kepercayaan diri saat berinteraksi di lingkungan perdagangan.
Memupuk Disiplin Menabung Sejak Usia Dini
Salah satu inti dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ini adalah membangun budaya menabung yang terintegrasi. Menabung melampaui sekadar menyisihkan dana; ini merupakan proses pembentukan disiplin diri dan kemampuan untuk mengelola sumber daya berdasarkan skala prioritas. Dengan rutin menyisihkan pendapatan, generasi muda akan:
- Meningkatkan kontrol diri terhadap pola pengeluaran.
- Menciptakan alokasi dana untuk keperluan mendesak atau tak terduga (dana darurat).
- Merencanakan kebutuhan di masa depan secara konkret, seperti biaya studi lanjutan atau tujuan personal lainnya. Kebiasaan finansial positif ini turut mempertajam kemampuan mereka dalam membuat keputusan ekonomi yang lebih hati-hati dan terencana.
Kegiatan di Yayasan Panti Asuhan Adinda
Proses kegiatan dilaksanakan dengan metode yang sangat partisipatif dan interaktif. Para anak-anak remaja diajak aktif terlibat melalui sesi diskusi mendalam, permainan kuis yang kompetitif, dan simulasi langsung bertransaksi. Terlihat jelas antusiasme yang tinggi dari para peserta, di mana mereka menunjukkan pemahaman yang baik terhadap contoh-contoh praktis yang dipresentasikan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pengelola panti, yang diwakili oleh Ibu Hj. Nani Suharti selaku Ketua Yayasan. Pelaksanaan program ini telah mendapat restu dan izin resmi di Panti Asuhan Adinda, yang berlokasi di Jl. Cendrawasih 6 RT. 012 RW. 007 No. 47, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11730.
Melalui sesi edukasi finansial ini, terdapat sejumlah sasaran utama yang diharapkan tercapai oleh seluruh peserta, meliputi:
- Membentuk pondasi pengetahuan yang solid dalam mengelola aset dan liabilitas pribadi.
- Menumbuhkan disiplin menabung sebagai rutinitas keuangan harian.
- Mendorong pengambilan keputusan yang cerdas dan bertanggung jawab terkait penggunaan uang saku.
- Mengembangkan kemampuan untuk menyusun perencanaan keuangan baik untuk capaian jangka dekat maupun ambisi jangka panjang.
- Menyadari betul bahwa kemapanan finansial di masa depan merupakan buah dari kebiasaan yang dibina mulai hari ini.
Penulis:
Erinda Lelly Maurin
Mahasiswi Universitas Pamulang Jurusan Akuntansi S1







