PANDEGLANG– Dua orang anak dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Ciliman, Kabupaten Pandeglang, Banten, pada Sabtu (25/10/2025) sore. Insiden tragis tersebut terjadi sekitar pukul 15.20 WIB di wilayah Kecamatan Sukaresmi.
Kedua korban diketahui bernama Haikal (9) dan Habibi (9), warga setempat. Hingga Sabtu malam, tim gabungan dari Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banten, BPBD Pandeglang, relawan Tagana, serta masyarakat sekitar masih melakukan penyisiran di sepanjang aliran sungai.
“Basarnas Banten bersama BPBD, relawan, dan masyarakat terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Ciliman untuk mencari korban,” ujar Kepala Basarnas Banten, Al Amrad, Sabtu (25/10/2025).
Peristiwa bermula ketika kedua bocah itu tengah bermain di tepi sungai menggunakan sebuah perahu yang terikat di pinggiran Sungai Ciliman. Saat keduanya melompat dari perahu ke air, tali pengikat perahu mendadak putus.
Diduga dalam kondisi panik, keduanya berusaha berenang namun terseret arus deras sungai hingga hilang dari pandangan warga sekitar.
“Cuaca di lokasi saat ini cerah, kami berharap hal ini dapat mendukung kelancaran proses pencarian,” tambah Al Amrad.
Tim SAR gabungan telah dikerahkan ke lokasi dengan membawa berbagai perlengkapan seperti rescue truck, motor trail, peralatan SAR air, alat medis, serta peralatan pendukung lainnya.
Sungai Ciliman sendiri dikenal sebagai salah satu aliran besar di Banten yang bermuara ke Selat Sunda. Sungai ini bersumber dari wilayah Cirinten, Kabupaten Lebak, dan memiliki arus yang cukup deras pada musim penghujan.
Menurut cerita rakyat setempat, nama Ciliman diambil dari kata liman yang berarti gajah, karena dahulu wilayah sekitar sungai ini banyak dihuni oleh gajah Jawa.







