TANGERANG SELATAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya potensi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek, termasuk Tangerang Selatan hingga 13 Oktober 2025.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan kondisi ini dipicu oleh masa peralihan musim atau pancaroba yang menyebabkan ketidakstabilan atmosfer. Fenomena ini lazim terjadi saat transisi dari musim kemarau ke musim hujan.
Lebih lanjut dia menambakan, hujan deras disertai angin kencang dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah Tangerang Selatan seperti Serpong, Ciputat, Pamulang, dan BSD.
“Kejadian ini merupakan dampak dari masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang sering memicu fenomena atmosfer tidak stabil,” jelas Guswanto, Rabu (8/10/2025).
Menurut Guswanto, potensi hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi di wilayah Jabodetabek hingga 13 Oktober 2025. Masyarakat diminta waspasda terhadap bencana hidrometeorologi seperti banjir lokal, pohon tumbang, dan gangguan lalu lintas.
“BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang di wilayah Banten dan Jabodetabek,” ujarnya.
Berdasarkan prakiraan BMKG, cuaca di Jabodetabek diperkirakan berfluktuasi sepanjang 7-14 Oktober 2025. Periode waspada ditetapkan pada 7-9 Oktober dan 10-13 Oktober 2025.
Status waspada pada 7-9 Oktober diprediksi terjadi di kawasan Jakarta, Banten, dan Jawa Barat akibat potensi hujan intensitas sedang hingga lebat. Selain itu, angin kencang juga berpotensi terjadi di wilayah Banten dan Jawa Barat.
Pada 1013 Oktober, status waspada diberlakukan di kawasan Jabodetabek karena potensi hujan lebat dan angin kencang yang dapat memicu banjir lokal serta gangguan lalu lintas.