SIDOARJO – Proses pembersihan puing reruntuhan Musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah rampung pada Selasa dini hari, 7 Oktober 2025. Seluruh alat berat telah menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan hingga Selasa pagi tidak ada lagi aktivitas pembersihan di lokasi kejadian.
Tumpukan beton dan puing bangunan yang sebelumnya menutupi area musala kini telah diratakan. Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) memastikan tidak ada lagi korban jiwa yang ditemukan. Dengan demikian, operasi SAR yang dipimpin oleh Basarnas resmi dinyatakan selesai.
Dari seluruh rangkaian operasi pencarian, tercatat 61 jenazah berhasil ditemukan dari balik reruntuhan, termasuk tujuh potongan bagian tubuh yang saat ini masih dalam proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
“Alhamdulillah, sekarang lokasi sudah rata dan ditemukan total 61 korban jiwa,” ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, Selasa, 7 Oktober 2025.
Budi menjelaskan, tujuh potongan tubuh tersebut masih perlu dikonfirmasi apakah berasal dari dua korban yang sebelumnya tercatat masih dalam pencarian. Kepastian itu akan diketahui setelah proses identifikasi oleh tim DVI selesai dilakukan.
“Masih ada dua korban yang menurut data kami belum ditemukan, namun ada tujuh body part yang sudah dievakuasi. Kita tunggu hasil identifikasi DVI untuk memastikan apakah potongan tubuh itu milik kedua korban tersebut,” jelasnya.
Secara keseluruhan, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 165 jiwa. Dari jumlah tersebut, 104 orang dinyatakan selamat dengan rincian: empat masih menjalani perawatan, 99 telah kembali ke rumah setelah perawatan, dan satu orang tidak memerlukan perawatan medis.