TANGERANG SELATAN – Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) merupakan penyakit infeksi menular yang umumnya menyerang anak-anak. Meski begitu, orang dewasa juga berisiko tertular. Walau sering dianggap ringan, flu Singapura tetap perlu diwaspadai karena dapat menimbulkan komplikasi serius.
Penyakit ini disebabkan oleh virus Coxsackievirus dan Enterovirus yang mudah menular di lingkungan padat. Infeksi virus dapat menyebabkan gejala cukup berat, sehingga penting untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini. Deteksi awal akan membantu proses penyembuhan lebih cepat serta mencegah penularan ke orang lain.
Banyak orang mengira flu Singapura hanyalah penyakit mirip influenza biasa. Padahal, flu Singapura memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari flu pada umumnya. Dengan mengenali gejalanya, Anda dapat segera mengambil langkah penanganan yang tepat.
Ciri-Ciri Flu Singapura pada Orang Dewasa
Gejala flu Singapura pada orang dewasa bisa berbeda-beda, tergantung daya tahan tubuh masing-masing. Salah satu tanda paling umum adalah demam tinggi disertai sakit kepala. Selain itu, penderita biasanya mengalami sakit tenggorokan yang membuat sulit menelan makanan atau minuman.
Setelah itu, bintik merah dan sariawan akan muncul di dalam mulut. Sariawan ini terasa nyeri dan dapat bertahan hingga satu minggu, membuat penderita kehilangan nafsu makan karena rasa sakit saat mengunyah.
Dalam satu hingga dua hari berikutnya, ruam merah muncul di tangan, kaki, pantat, dan area tubuh lainnya. Ruam ini dapat terasa gatal, perih, bahkan berubah menjadi lepuh kecil setelah beberapa hari. Pada sebagian penderita, luka kecil bisa muncul akibat garukan atau gesekan.
Umumnya, gejala flu Singapura berlangsung selama 7–10 hari dan akan membaik dengan pengobatan yang tepat.
Cara Penularan Flu Singapura
Flu Singapura sangat mudah menular melalui kontak langsung dengan penderita, misalnya lewat sentuhan kulit, air liur, atau percikan bersin. Selain itu, penggunaan benda yang terkontaminasi virus juga dapat menjadi sumber penularan.
Karena itu, orang dewasa yang sering beraktivitas di tempat umum memiliki risiko lebih tinggi tertular — seperti di kantor, transportasi umum, atau area padat penduduk. Menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan menjadi langkah pencegahan utama.
Pencegahan lain yang perlu dilakukan adalah menghindari kontak langsung dengan penderita hingga benar-benar sembuh. Penderita sebaiknya melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan kepada orang lain sekaligus mempercepat pemulihan.
Langkah Pencegahan dan Pengobatan
Menerapkan pola hidup bersih dan sehat adalah kunci utama untuk mencegah flu Singapura. Rajin mencuci tangan, menjaga daya tahan tubuh, dan menghindari kontak dengan penderita perlu dilakukan secara konsisten agar risiko tertular dapat diminimalkan.
Jika sudah terinfeksi, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Dokter biasanya akan memberikan obat untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul antara lain radang selaput otak, dehidrasi, hingga kelumpuhan.
Selain obat-obatan, penderita perlu menjaga pola makan bergizi dan memperbanyak minum air putih untuk membantu tubuh melawan infeksi virus. Dengan perawatan yang tepat, gejala flu Singapura umumnya akan membaik dalam waktu sekitar satu minggu.