Pengelolaan uang saku yang tidak terencana seringkali menyebabkan kebiasaan finansial buruk pada anak. PKM ini dilaksanakan untuk mengenalkan prinsip akuntansi dasar secara sederhana, seperti pencatatan pemasukan/pengeluaran dan alokasi uang saku. Sasaran kegiatan adalah 32 siswa kelas 5 SDN Sukamaju 3 Jatijajar, Depok, yang sebagian besar belum memiliki kebiasaan menabung atau mencatat keuangan.
Tujuan Kegiatan
Tujuan pembelajaran akuntansi dasar bagi anak Sekolah Dasar adalah untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dasar tentang keuangan, seperti:
- Memahami nilai uang
- Menabung
- Membuat keputusan finansial sederhana.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama 4 jam dengan alur sebagai berikut:
1. Pembukaan
Perkenalan tim PKM melalui perkenalan nama dan tujuan kedatangannya untuk membangun kedekatan. Pretest singkat dengan angket berisi pertanyaan seperti:
“Apakah kamu pernah mencatat uang saku?” untuk mengukur pemahaman awal.
2. Penyampaian Materi
Pemutaran video edukasi diikuti diskusi terbuka: “Apa pesan moral dari video tadi?” dan presentasi power point dengan penekanan pada 3 konsep kunci:
- Klasifikasi Transaksi (pemasukan vs pengeluaran).
- Prioritas Keuangan (alokasi 50% untuk kebutuhan, 30% untuk mainan, dan 20% untuk tabungan).
- Konsep Tabungan (contoh: “Jika kamu menabung Rp2.000/hari, dalam sebulan bisa membeli barang yang diinginkan”).
- Sesi Tanya Jawab menggunakan metode “hadiah” di mana siswa akan mendapatkan hadiah jika berhasil menjawab.
3. Praktik Langsung
Setiap siswa diberikan buku saku kosong dan diminta untuk membuat dan mewarnai tabel pencatatan sederhana agar terlihat menarik dan membuat anak lebih bersemangat untuk menabung.
4. Penutup
Kami memberikan post-test dengan kuis interaktif dan pembagian hadiah stiker dan spidol warna , serta refleksi bersama: “Apa satu hal baru yang kalian pelajari hari ini?”, dan diakhiri dengan foto bersama dan penyerahan cenderamata buku saku pencatatan yang telah dibuat untuk diterapkan di rumah.
Hasil dan Manfaat
- Peningkatan Pemahaman: 90% peserta mampu mengisi buku catatan keuangan dengan benar dan menjelaskan alokasi uang saku (50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan).
- Perubahan Perilaku: Siswa mulai terbiasa mencatat transaksi harian dan menyisihkan uang untuk tabungan.
- Antusiasme: Tingkat partisipasi tinggi dalam sesi diskusi dan kuis, menunjukkan ketertarikan pada topik keuangan.
Kesimpulan
Kegiatan ini berhasil memberikan pemahaman awal mengenai pentingnya pengelolaan uang saku secara sederhana dan terstruktur bagi anak-anak sehingga mereka mampu mengenal konsep dasar pencatatan pemasukan dan pengeluaran uang saku mereka sendiri. Pengenalan akuntansi keuangan dasar ini membantu para siswa untuk mengembangkan kebiasaan menabung, mengatur pengeluaran, serta membuat keputusan keuangan yang lebih bijak sejak dini.
Penulis:
Shepiyah Alfiyanni