TANGERANG SELATAN – Kabar duka datang dari Suryadharma Ali. Mantan Mantan Menteri Agama RI periode 2009-2014 itu dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (31/7) sekitar pukul 04.18 WIB di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta.
“Mohon ikhlas doanya, semoga Allah SWT menganugerahi tempat yg mulia bagi almarhum. Semoga almarhum senantiasa berlimpah rahmah,” demikian pesan yang disampaikan keluarga dekat Almarhum.
Almarhum Suryadharma Ali disemayamkan di rumah duka di Jalan Cipinang Cempedak I No.30, Cipinang Cempedak, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur.
Sementara pemakaman akan digelar di Pondok Pesantren Miftahul’Ulum Jl. KH. Ahmad. Kp. Mariuk, Rt 002/008, Ds Gandasari. Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi.
“Kami dari segenap keluarga almarhum, memohon doa dan keikhlasan dari bapak/ibu/saudara/i agar Almarhum diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT,” tutup pesan tersebut.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Suryadharma Ali.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya, atas nama pribadi dan keluarga besar Kementerian Agama, menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam atas wafatnya Bapak H. Suryadharma Ali,” ujar Menag Nasaruddin di Jakarta, Kamis.
Nasaruddin mengenang almarhum sebagai figur yang berdedikasi dalam penguatan tata kelola keagamaan nasional.
Selama menjabat sebagai Menteri Agama, Suryadharma Ali dikenal aktif dalam memperkuat kelembagaan keagamaan, meningkatkan layanan pendidikan madrasah dan pesantren, serta melakukan berbagai upaya reformasi birokrasi di lingkungan Kemenag.
“Beliau berperan penting dalam modernisasi penyelenggaraan ibadah haji, termasuk digitalisasi layanan haji yang menjadi fondasi bagi transformasi haji di masa kini,” kata Menag.
Di rumah duka, istri mantan Menteri Agama Suryadharma Ali, Wardhatul Asriah tak kuasa menahan tangis saat duduk di samping jenazah suaminya yang disemayamkan di rumah duka.
Sejumlah tokoh dan pelayat berdatangan untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum yang dikenal luas.
Selain itu, pihak keluarga diberi kesempatan untuk melihat wajah almarhum Suryadharma sebelum dimandikan.
Momen itulah yang membuat sang istri terus mengeluarkan air mata saat meratapi wajah suami tercintanya.