TANGSEL – Voila! Hanya dalam waktu 17 hari film Sore: Istri dari Masa Depan berhasil menorehkan sejarah baru di kancah perfilman Indonesia. Film yang disutradarai Yandy Laurens ini berhasil tembus 2 juta lebih penonton.
Kabar gembira ini diumumkan langsung oleh rumah produksi Cerita Films pada Sabtu, 26 Juli 2025. Angka tersebut menjadikan film ini sebagai karya terlaris yang pernah disutradarai Yandy Laurens yang berhasil masuk dalam jajaran film layar lebar di bioskop.
Cerita Films, selaku rumah produksi, menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada para penonton yang sudah mengapresiasi film ini. Pesan penuh haru juga disampaikan melalui media sosial resmi @cerita_films.
“Terima kasih yang tak terhingga untuk 2.000.000++ penonton yang sudah menonton film Sore di bioskop hingga sore ini. Terima kasih sudah percaya dan mengarungi waktu bersama Sore dan Jonathan, semoga hangatnya perasaan ini terus bisa mengisi hati teman-teman semua. Sekali lagi, terima kasih, dari hati.” tulis dalam unggahan Instagram @cerita_films
Antusiasme publik terhadap film Sore: Istri dari Masa Depan juga tidak berhenti di hari ke-17. Jumlah penonton terus bertambah signifikan pada hari ke-18 penayangannya. Melalui akun media sosialnya, Cerita Films kembali mengunggah kabar gembira. Mereka mengumumkan detail jumlah penonton film Sore: Istri dari Masa Depan di hari ke-18.
“Terima kasih yaa, sampai hari ke-18 tayang, 2.182.504 penonton sudah ngobrolin langit yang selalu menerima senja.” ungkapnya.
Sementara, Ernest Prakasa, melalui Imajinari Pictures, turut berperan penting dalam produksi film yang dibintangi Sheila Dara dan Dion Wiyoko ini. Ia mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari proyek film ini dan memberikan apresiasi khusus kepada Cerita Films dan sang sutradara, Yandy Laurens.
Setelah menyaksikan filmnya, Ernest Prakasa merangkum pengalamannya dengan satu kata, “POETIC!”. Ini menunjukkan kedalaman emosi dan makna yang disajikan oleh ‘SORE’. Ia juga menyoroti perkembangan selera penonton film Indonesia yang semakin matang.
“Film ini cukup ‘berat.’ Buktinya ketika pertama kali tayang, bioskop hanya memberikan 1/3 dari jumlah layar film @yndlaurens sebelumnya. Tapi ternyata, penonton film Indonesia memang sudah berkembang bersama para filmmakernya. Kalo film seperti ini bisa sukses secara komersial, para pencerita bisa bermimpi lebih besar lagi.” tulis Ernest Prakasa dalam unggahan Instagram.