TANGSEL – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengutuk keras serangan udara Israel yang menargetkan satu-satunya gereja Katolik di Jalur Gaza, Palestina, Kamis (17/7/2025) lalu.
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan tindakan itu menambah panjang daftar kejahatan Israel yang mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Sudarnoto mengungkapkan, pihaknya menyampaikan duka mendalam atas gugurnya para korban serangan IDF ini. Aksi biadab Israel ini semakin memperjelas bahwa Tel Aviv tidak peduli pada keamanan penduduk sipil Gaza meski dengan dalih menyasar para pejuang Hamas.
“Tragedi ini menyusul dihancurkannya banyak masjid, dan gereja selama genosida dan penghancuran brutal rezim ekstremis Netanyahu di Gaza,” ungkap Prof Sudarnoto dalam keterangannya, Sabtu (19/7/2025).
Belum lama ini, lanjut Sudarnoto, IDF juga mengambil alih Masjid Ibrahim di Hebron dan secara terang-terangan memberikan pengelolaannya kepada Yahudi.
Menurut dia, tindakan demikian adalah bagian dari rangkaian aksi imperialistik, genosida, dan doktrin keagamaan Yahudi ekstrem yang telah memporak-porandakan sendi-sendi kehidupan masyarakat Palestina.
“Sangat nyata bagi saya bahwa rezim Israel, di balik spirit imperialistik yang paling kejam dan mengerikan, adalah monster kemanusiaan dan anti agama,” tuturnya.
“Karena itu saya mengecam keras penyerangan IDF terhadap gereja dan terhadap semua tempat ibadah yang terjadi sebelumnya,” imbuhnya.
Sudarnoto menyerukan pentingnya jihad kolektif dalam melawan kebiadaban rezim Israel, baik secara politik, diplomatik, maupun kemanusiaan. Harapannya, seluruh pihak, termasuk masyarakat internasional, tidak tinggal diam atas kekejaman yang terus berulang.
“Jihad bersama melawan Israel harus terus dilakukan,” tukasnya.