DI era digital seperti sekarang ini, pembelian ataupun belanja melalui web dan platform e-commerce telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern saat ini. E-commerce tumbuh sangat cepat karena menawarkan kemudahan dan kecepatan.
Namun di balik sistem digital yang tinggi ini, peran penting yang sering terabaikan adalah kurir atau pengemas. Mereka tidak hanya memiliki tugas untuk mengirimkan barang tetapi juga menjadi orang yang pertama dalam memastikan keberhasilan bisnis e-commerce.
Pertumbuhan e-commerce di Indonesia terus mengalami peningkatan yang luar biasa di setiap tahunnya. Dampaknya tidak hanya terlihat dari tingginya jumlah transaksi online, tetapi juga dari meningkatnya kebutuhan akan layanan pengiriman yang cepat dan mudah. Di sini, tugas kurir atau pengemas sangat penting untuk memastikan barang sampai ke tangan pembeli tepat waktu dan dalam kondisi baik.
Posisi Strategis Kurir dalam Rantai E-Commerce
Mereka adalah kurir atau pengemas. Mereka adalah pelaku penting dalam tahap akhir proses distribusi, yaitu pengiriman, dari gudang ke tangan pelanggan. Pada titik ini, seberapa cepat dan baik kurir ini melakukan tugasnya akan sangat menentukan apakah barang akan berhasil dikirim atau tidak.
Mereka tidak hanya mengantarkan barang, tetapi juga merupakan representasi akhir dari citra merek e-commerce kepada pelanggan. Jika pengalaman pengiriman tidak memuaskan, hal itu dapat menurunkan kepercayaan pelanggan terhadap toko online meskipun proses pemesanan berjalan lancar.
Tantangan Kurir dalam Mengantarkan Paket
Di balik kemudahan dan kenyamanan berbelanja online, ada tantangan yang harus dihadapi kurir di lapangan setiap hari kerja. Beberapa tantangannya adalah sebagai berikut:
- Lonjakan pesanan yang drastis pada musim tertentu seperti Harbolnas atau Ramadan.
- Alamat pengiriman yang tidak lengkap atau sulit diakses.
- Kondisi cuaca ekstrem dan kemacetan di mana-mana
- Target pengiriman harian yang tidak realistis
Sebagian besar kurir dibayar per paket, jadi kecepatan dan efisiensi sangat dibutuhkan. Kerja keras mereka sering kali tidak dihargai, terutama dalam narasi seputar e-commerce.
Mewakili Citra Brand
Kurir tidak boleh dilupakan meski dia bukan merupakan orang dalam kantor. Kurir adalah orang yang paling dekat dengan konsumen, sehingga ketika kurir yang mengantarkan barang/produk tiba di depan pintu rumah konsumen, maka semua barang konsumen ada ditangan mereka. Baik atau buruknya pelayanan dan perilaku dari kurir tersebut adalah gambaran buat citra brand online shop. Karena itu, sebagian besar perusahaan logistik, jasa pengiriman atau marketplace biasanya memberikan pelatihan supaya kurir mereka berperilaku seperti seorang profesional.
Dukungan Teknologi
Dengan dukungan teknologi, Membuat semua lebih mudah, tetapi manusia masih dibutuhkan untuk melakukan delivery (pengiriman), GPS realtime, pelacakan bahkan dengan kode seperti QR adalah alat yang membuat kurir menjadi lebih cepat dan akurat. Semua ini tidak untuk mengganti kemampuan dan keputusan langsung pada tempat, bukan robot dan drone yang menyerahkan barang.
Contoh: Misalnya pelanggan sedang tidak berada di rumah, kurir bisa menelpon konsumen ataupun menitipkan paket tersebut kepada tetangga, dengan catatan paket tersebut sudah dibayarkan. Tetapi untuk pengiriman barang yang besar disarankan harus konsumen atau pelanggan tersebut yang menerima paket.
Dampak Sosial dan Ekonomi
Karena profesi kurir ini telah menciptakan peluang bagi ribuan orang untuk mendapatkan penghasilan yang stabil, profesi ini pun berkembang pesat. Ribuan orang bekerja untuk profesi ini di daerah perkotaan dan berpenduduk padat, bertindak sebagai penghubung praktis antara penemuan teknologi dan peluang kerja fisik yang sebenarnya.
Namun, seperti yang dinyatakan sebelumnya, banyak dari kurir tersebut bekerja atas dasar kemitraan dengan perusahaan logistik seperti JNE, J&T, SiCepat, atau melalui layanan platform, seperti Grab dan Shopee Express. Justru sistem kemitraan memberi mereka banyak fleksibilitas, karena saat ini mereka memiliki izin yang sah untuk memilih jam kerja mereka. Namun, secara bersamaan, hal itu mengarah pada pelanggaran serius terhadap hak-hak pekerja dan tunjangan sosial dan pekerjaan mereka.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Dapat disimpulkan dari artikel ini adalah bahwa kurir memegang peranan yang sangat vital dalam dunia e-commerce. Mereka adalah penghubung langsung dan nyata antara layanan platform digital dengan aspek fisik yang nyata. Seiring dengan semakin luasnya jangkauan layanan belanja online, baik masyarakat maupun industri harus memberikan penghargaan yang pantas terhadap upaya kurir. Tanpa mereka, teknologi e-commerce tidak akan dapat sampai kepada konsumen.
Rekomendasi.
- Pelatihan dan sertifikasi pelayanan
Kurir harus mendapatkan pelatihan agar mampu menyampaikan layanan kepada pengguna dalam image yang baik atau profesional.
- Pemanfaatan Teknologi Pendukung
Pemanfaatan teknologi, terutama aplikasi pelacakan, navigasi berbasis AI, sistem manajemen rute dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja kurir.
- Peningkatan Kesejahteraan dan Jaminan
Perusahaan e-commerce dan logistik harus memberikan jaminan kerja yang lebih baik bagi mitra kurir yang mencakup jaminan asuransi kecelakaan dan akses yang wajar ke layanan kesehatan.
Daftar Pustaka
D’Amico, D., Remuzzi, A., & Solari, A. (2021). Perspektif multi-pemangku kepentingan terhadap kualitas layanan kurir dalam e-commerce B2C. Sustainability, 13(4), 814.
Gulc, A. (2020). Penentu kualitas layanan kurir dalam e-commerce dari perspektif pelanggan. Quality – Innovation – Prosperity, 24(2), 137–154.
Iqbal-Bajwa, T. (2022). Pentingnya layanan kurir yang efektif bagi bisnis e-commerce. LinkedIn Pulse.
Maravić, A., Pajić, V., & Andrejić, M. (2025). Evaluasi peran kurir dalam pengiriman e-commerce: Model pemeringkatan berbasis kinerja untuk mengoptimalkan efisiensi logistik. Journal of Organizations, Technology and Entrepreneurship, 3(1), 1–18.
Parcel Monitor. (2024). Tren logistik e-commerce di Indonesia. Parcel Monitor Insights.
Penulis:
Aulia Canda A
Vina Sellyriani
Mahasiswa S1 dari Universitas Pamulang, Fakultas Ekonomi Bisnis Prodi Akuntansi