BANTEN – Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi inisiator sebuah organisasi gerakan yang diberi nama ‘Aksi Bersama’ sebagai wadah pertemuan sosial dari berbagai kalangan dan latarbelakang untuk beraksi bagi Indonesia.
Adapun peluncuran Aksi Bersama dilakukan di Desa Cihanjuang, Pandeglang, Banten, Rabu, 14 Mei 2025, melalui peresmian jembatan gantung yang merupakan hasil gotong royong dari berbagai elemen masyarakat.
Menurut Anies, Aksi Bersama merupakan jembatan antara niat baik dan dengan aksi nyata, dengan tujuan mencari solusi dari segala permasalahan social saat ini.
“Aksi Bersama, adalah ajakan untuk tidak tinggal diam, jangan hanya menunggu tapi mulai bergerak. Aksi Bersama merupakan gerakan sosial gotong royong, bagi siapa saja yang peduli dan ingi terlibat,” jelas Anies yang dikutip dari tayangan VT Aksi Bersama.
Anies menegaskan organisasi ini bukan tempat untuk berdiskusi saja. Namun, menurutnya, dibuat untuk mewujudkan perubahan dan membangun apa yang dibutuhkan rakyat.
“Aksi Bersama bukan berkumpul untuk berdiskusi, untuk membahas saja. Tetapi Aksi Bersama berkumpul untuk mewujudkan perubahan di masyarakat,” katanya.
Anies juga mengungkapkan alasan pembangunan jembatan gantung lewat Aksi Bersama. Dia mengatakan jembatan merupakan pintu gerbang kesejahteraan dan symbol menuju masa depan. Di mana setiap satu jembatan dibangun ada ribuan kemungkinan kesempatan yang terbangunkan.
“Jembatan kecil ini adalah pintu gerbang kesejahteraan. Bagi sebuah desa, ketika jembatan itu tidak berfungsi, maka hasil pertanian tidak bisa dibawa ke pasar, jika ada jembatan anak-anak menjangkau pendidikan lebih mudah,” tuturnya.
“Untuk saat ini prioritas Aksi Bersama adalah membangun jembatan gantung. Mengapa jembatan? Karena jembatan adalah penghubung, antara harapan dan realisasi harapan, ketika akses itu dibuka, pasar, pendidikan dan ekonomi menjadi lebih baik, pelayanan dasar bisa masuk ke pelosok-pelosok desa,” tuturnya.
Anies juga menegaskan bahwa Aksi Bersama bukan untuk menggantikan fungsi pemerintah tapi untuk mengisi celah yang belum sempat terisi, bukan untuk menyalahkan tapi untuk membantu dan menghasilkan karya nyata yang dirasakan manfaatnya.