TANGSEL – Filantropis asal Amerika Serikat sekaligus pendiri Microsoft, Bill Gates melalui yayasannya tengah mengembangkan vaksin M72/AS01E yang dapat memberikan kekebalan adaptif terhadap bakteri Mycobacterium tuberculosis pemcu penyakit TBC.
Vaksin tersebut akan menjalani uji klinis fase 3 di Indonesia dengan melibatkan lebih dari 2.000 partisipan. Seiring direalisasikannya rencana tersebut, banyak terjadi pro-kontra di masyarakat yang menimbulkan keingintahuan lebih dalam mengenai vaksin M72 tersebut.
Lantas, apa itu vaksin 72? Bagaimana efektivitas vaksin M72 dalam mencegah penyakit tuberculosis?
Vaksin M72 merupakan jenis vaksin tuberculosis (TBC) dengan platform recombinant fusion protein. Vaksin ini dikembangkan oleh GlaxoSmithKline (GSK), perusahaan biofarmasi yang berbasis di Brentford, London, Inggris.
Mengutip laman resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, vaksin ini mengandung antigen M72 dan adjuvan AS01E-4.
Antigen M72 adalah adalah antigen rekombinan yang berasal dari dua protein Mycobacterium tuberculosis (M.tb), yakni Mtb32A dan Mtb39A. Sedangkan Adjuvant AS01E-4 merupakan bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan respon imun terhadap antigen dalam vaksin.
Dalam mengembangkan vaksin M72, GSK bermitra dengan AERAS, organisasi nirlaba yang mendukung penelitian vaksin tuberculosis.
Dalam laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dikatakan perusahaan tersebut mendapat subsidi dana dari Yayasan Bill dan Melinda Gates, Departemen Pembangunan Internasional Inggris (DFID), dan organisasi lainnya.
Berdasarkan informasi yang tertera dalam laman Bill dan Melinda Gates Medical Research Intitute, vaksin M72 sudah dikembangkan sejak awal tahun 2000-an.
Mulanya, vaksin ini dirancang dan dievaluasi secara klinis oleh perusahaan biofarmasi GSK hingga fase pembuktian konsep (Fase 2b), yang bermitra dengan AERAS dan Internasional AIDS Vaccine Initative (IAVI) dan didanai oleh GSK dan sebagian lagi oleh Gates Foundation.
Pada tahun 2020, GSK menjalin kemitraan dengan Gates MRI untuk mengembangkan vaksin M72 lebih lanjut. GSK terus memberi bantuan teknis kepada Gates MRI dengan memasok komponen adjuvan vaksin untuk uji coba fase 3 dan menyediakan adjuvan pasca lisensi jika uji coba berhasil.
Data klinis tentang efektivitas vaksin M72
Di atas telah disinggung bahwa vaksin M72 telah menjalani studi fase 2b. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi keamanan, imunogenisitas, dan efektivitas perlindungan vaksin M72 terhadap TBparu.
Lebih lanjut, riset ini membandingkan placebo pada orang dewasa HIV negatif dengan infeksi TB laten yang tinggal di negara-negara dengan beban TB tinggi, seperti Afrika Selatan, Kenya, dan Zambia yang berusia 18-50 tahun.
Riset ini merupakan uji coba multisenter, double-blind, acak, dan plasebo terkontrol yang melibatkan 3573 partisipan orang dewasa dengan negatif HIV.
Mereka mempunyai bukti infeksi Mycobacterium tuberculosis pada awal (IGRA+) yang divaksinasi dengan M72 atau plasebo dengan 2 dosis yang diberikan dengan interval 1 bulan.
Hasil riset menunjukkan, pemberian dua dosis vaksin TBC M72 berhasil menekan perkembangan penyakit TB aktif dengan efektivitas 50 persen pada orang dewasa negatif HIV dan infeksi M.tb laten.
Dalam riset ini, sebanyak 39 partisipan berkontribusi dalam analisis efikasi vaksin utama selama 3 tahun masa tidak lanjut.
Berikutnya, 13 partisipan yang divaksinasi dengan M72 mengembangkan TB paru, dibandingkan dengan 26 peserta pada kelompok plasebo.