TANGSELXPRESS – Oknum dokter residen anestesi dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) diduga telah melakukan pemerkosaan terhadap anak perempuan pasien di RS Hasan Sadikin Bandung.
Peristiwa ini sempat viral di media sosial. Terduga pelaku diketahui merupakan mahasiswa yang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Unpad Bandung.
Pelaku diketahui melancarkan aksinya di lantai 7 RSHS Bandung, dengan modus mengambil darah korban yang merupakan anak dari ayah yang sedang diruang ICU untuk persiapan operasi yang memerlukan darah.
Dekan Fakultas Kedokteran Unpad, Yudi Mulyana Hidayat mengatakan pihak kampus dan RSHS berkomitmen untuk mengawal proses kasus dokter PPDS perkosa anak pasien di RSHS ini dengan tegas, adil, dan transparan.
“Benar ada insiden yang diduga melibatkan satu orang residen (bukan dua seperti yang viral di medsos), yang merupakan mahasiswa kami,” ujar Yudi Mulyana dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
Yudi menjelaskan, pihak kampus akan memastikan tindakan yang diperlukan diambil untuk menegakkan keadilan, bagi korban dan keluarga serta menciptakan lingkungan yang aman bagi semua.
“Kami menanggapi dengan serius hal ini dan telah mengambil langkah-langkah seperti memberikan pendampingan kepada korban dalam proses pelaporan ke Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar),” tuturnya.
“Saat ini, korban sudah mendapatkan pendampingan dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Jabar. Unpad dan RSHS sepenuhnya mendukung proses penyelidikan Polda Jabar,” sambungnya.
Lebih lanjut Yudi menambahkan, pihak Unpad berkomitmen melindungi privasi korban pemerkosaan dokter PPDS Unpad di RSHS dan keluarga.
“Karena terduga merupakan PPDS yang dititipkan di RSHS dan bukan karyawan RSHS, maka penindakan tegas sudah dilakukan oleh Unpad dengan memberhentikan yang bersangkutan dari program PPDS,” tukasnya.