• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Selasa, 21 Oktober, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home OPINI

DISWAY: Fikri Jufri

Juvrie by Juvrie
Maret 7, 2025
in NEWS, OPINI
Reading Time: 3min read
fikri jufri

Fikri Jufri. Foto: Istimewa/Disway

84
SHARES
1.3k
VIEWS

Oleh: DAHLAN ISKAN
Sang Begawan Media

 

Sudah sekitar 10 tahun terakhir Fikri Jufri tidak bisa ikut Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Jawa Pos. Kesehatannya terus menurun. Sudah lama ia tidak ingat lagi nama-nama siapa pun. Kamis kemarin ia meninggal dunia.

Saya mengenalnya di Majalah TEMPO. Di tahun 1975. Kantornya masih di bangunan tua, dua lantai, di Jalan Senin Raya 83 Jakarta. Area itu di akhir tahun 1990-an dirombak menjadi mal dan pertokoan modern.

Saat itu saya sedang magang. Status saya masih menjadi wartawan muda di koran amat kecil di Samarinda: Mimbar Masyarakat. Sepuluh wartawan dari berbagai daerah terpilih untuk magang di media besar di Jakarta.

Selama magang, di malam hari kami mengikuti pendidikan teori jurnalisme di ruang kelas LP3ES di Jalan Jambu. Siang hari dimagangkan berdasar hasil undian.

Saya beruntung dapat undian sesuai dengan doa saya: di TEMPO. Media idola sejak didirikannya lima tahun sebelumnya.

Doa cadangan saya: bisa magang di Kompas. Sedang doa tolak balak saya: jangan sampai dapat tempat magang di Pos Kota –maafkan saya Pak Harmoko.

Tempat magang akan mewarnai perjalanan jurnalistik seseorang. Saya merasa sangat diwarnai oleh TEMPO. Oleh tokoh-tokohnya. Salah satunya Fikri Jufri. Jabatannya: redaktur pelaksana, satu tingkat di bawah pemimpin redaksi.

Tempat magang saya di TEMPO berada di sosoran belakang. Emperan lantai atas. Di situlah para wartawan TEMPO bekerja. Di meja-meja yang di atasnya terlihat mesin tik –lupa mereknya.

BACA JUGA :  DISWAY: Ikan Primaland

Saya boleh belajar mengetik berita di meja mana saja yang kosong. Kemarin saya ingat-ingat siapa saja wartawan yang bekerja di situ. Setiap yang saya ingat sudah meninggal dunia. Mungkin tinggal Syahril Wahab yang masih hidup –sudah lama ia berhenti dari TEMPO.

Para redaktur TEMPO bekerja di satu ruang berpintu di sebelah sosoran itu.

Selama tiga bulan magang di TEMPO rasanya saya hanya sekali masuk ke ruang itu. Itu pun karena dipanggil seorang redaktur. Gara-garanya: tulisan saya yang tidak lengkap. Saya lupa mencatat keterangan sumber berita yang saya wawancara: ia lulusan universitas apa. Saya hanya menyebutkan Amerika.

Saya akan ingat nama redaktur itu seumur hidup: Zen Umar Purba. Ia bantu saya agar saya ingat. Sampai ia menyebut banyak nama universitas terkemuka di Amerika. Tapi saya tetap tidak ingat yang mana. Saya harus kembali ke sumber berita tersebut. Naik bus kota. Ganti dua kali. Hanya untuk bertanya nama universitas. Belum ada HP saat itu. Juga belum lazim menghubungi sumber berita lewat telepon.

Selama magang itu saya hanya kenal nama-nama para redaktur TEMPO lewat nama besarnya di majalah. Saya tidak berani memperkenalkan diri kepada mereka. Saya merasa mereka itu para dewa.

BACA JUGA :  KPU RI Didemo: Pengunjuk Rasa Tuntut KPU Diaudit

Lantai bawah bangunan bekas toko itu untuk bagian pemasaran, iklan, dan keuangan. Saya sama sekali tidak pernah ke ruang yang di bawah itu.

Selesai magang, saya kembali ke Samarinda. Sebenarnya saya tidak boleh pulang. Bur Rasuanto, wakil pemimpin redaksi saat itu, mengatakan bahwa saya memenuhi syarat jadi wartawan TEMPO di Jakarta. Tapi saya terikat kontrak: harus kembali ke koran yang mengirim saya ke Jakarta. Saya harus menerapkan hasil pendidikan di Jakarta untuk memajukan koran daerah.

Akhirnya saya diminta merangkap menjadi wartawan TEMPO di Kaltim. Saya pun pulang ke Samarinda dengan mengantongi Kartu Pers TEMPO. Rasanya gagah sekali.

Saya baru mengenal Fikri Jufri setelah kantor TEMPO pindah ke Pasar Senen. Ruangannya besar sekali. Tidak ada sekat yang memisahkan antara wartawan dan redaktur. Siapa pun bisa melihat siapa pun.

Suatu ketika saya ke Jakarta. Mampir ke kantor TEMPO di Proyek Senen itu. Saya bisa melihat roh itu yang namanya Fikri Jufri: tinggi, besar, kulitnya putih, rambutnya keriting.

Fikri sering berbicara dengan redaktur wanita Toety Kakilailatu dalam bahasa Belanda. Atau dengan George Junus Aditjondro dalam bahasa Inggris. Sambil tertawa-tawa. Saya perhatikan dari jauh dengan rasa minder. Minder sekali. Wartawan dari kota kecil.

Suatu saat saya dipanggil orang hebat itu. Ternyata Fikri sedang memegang kertas hasil ketikan saya. Ia merasa tidak mengerti dengan apa yang saya tulis. Ia juga mengatakan “lead” tulisan saya (alenia pertama sebuah tulisan) sangat tidak menarik.

BACA JUGA :  Putri Desmond Mahesa Jadi Anggota DPR Termuda, Wakil Demokrat dari Dapil Jambi Jadi yang Tertua

Fikri minta saya mengganti “lead” itu. Lama saya mikir. Tidak ketemu. Fikri teriak. Mana “lead” yang baru. Saya paksakan bikin “lead” sekuat pikiran saya.

“Masih belum menarik,” katanya. “Bikin lagi,” tambahnya.

Setelah empat kali ganti “lead” akhirnya Fikri bilang: “ini baru menarik”. Ia pun lantas memasukkan “lead” baru itu ke dalam tulisan saya yang sudah ia rombak total.

Menulis “lead” untuk majalah mingguan jauh lebih sulit daripada menulis lead untuk surat kabar. Tapi, kelak, saat memimpin Jawa Pos saya mengharuskan wartawan menulis “lead” yang baik meskipun untuk koran.

Fikri adalah guru saya di bidang penulisan “lead”. Selebihnya saya hanya mengenalnya sebagai wartawan yang hebat. Ia wartawan ekonomi yang luar biasa. Lobi-lobi-nya dengan kalangan atas sangat luas. Dengan para menteri ekonomi dan keuangan. Juga dengan para pengusaha besar.

Fikri Jufri adalah satu-satunya wartawan yang mampu melakukan wawancara khusus dengan konglomerat nomor satu Indonesia saat itu: Liem Sioe Liong. Hasil wawancara itu dimuat sebagai laporan utama. Oplah TEMPO mencapai rekor tetinggi dalam sejarahnya: 175.000 eksemplar.(*)

 

Tulisan ini sudah tayang di Disway.id

Tags: dahlan iskandiswayfikri jufriharmokoJakartajawa pospos kotasamarindatempo
Previous Post

Terbitkan Maklumat, Kapolda Metro Bakal Tindak Balap Liar Hingga Tawuran Saat Ramadan

Next Post

Prakiraan Cuaca Kota Tangsel Hari Ini: Awas, Potensi Panas Berlebih

Related Posts

Diduga Sopir Ngantuk, Truk Pasir Terjun dari Jembatan Sempora Cisauk
TANGERANG SELATAN

Diduga Sopir Ngantuk, Truk Pasir Terjun dari Jembatan Sempora Cisauk

Oktober 20, 2025
1k
2.912 Personel Gabungan Siap Amankan Pembacaan Putusan 40 Gugatan Pilkada di MK
MEGAPOLITAN

1.743 Personel Gabungan Siap Amakan Demo di Monas dan Gedung DPR

Oktober 20, 2025
1.3k
Kejagung Kembalikan Rp13,2 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Bukti Pemerintah Tidak Main-main
NASIONAL

Kejagung Kembalikan Rp13,2 Triliun ke Negara, Prabowo: Ini Bukti Pemerintah Tidak Main-main

Oktober 20, 2025
3k
Bus Transjakarta Tabrak Halte Dukuh Atas, Sopir Diduga Hilang Fokus
MEGAPOLITAN

Bus Transjakarta Tabrak Halte Dukuh Atas, Sopir Diduga Hilang Fokus

Oktober 20, 2025
144
FFI 2025: “The Shadow Strays” dan “Pengepungan di Bukit Duri” Kuasai Nominasi Piala Citra
FILM & MUSIK

FFI 2025: “The Shadow Strays” dan “Pengepungan di Bukit Duri” Kuasai Nominasi Piala Citra

Oktober 20, 2025
3.4k
Resmi jadi Tersangka, Selebgram Lisa Mariana Unggah Kemesraan dengan Mantan Suami
SELEBRITI

Resmi jadi Tersangka, Selebgram Lisa Mariana Unggah Kemesraan dengan Mantan Suami

Oktober 20, 2025
139
Next Post
cuaca panas

Prakiraan Cuaca Kota Tangsel Hari Ini: Awas, Potensi Panas Berlebih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com