• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Minggu, 16 November, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home OPINI

DISWAY: Penyakit Tumbuh

Hadi Ismanto by Hadi Ismanto
Maret 4, 2025
in NEWS, OPINI
Reading Time: 3min read
ethiopia

Foto: Disway

82
SHARES
3.1k
VIEWS

Oleh: DAHLAN ISKAN
Sang Begawan Media

 

BEGITU banyak bangunan mangkrak di berbagai kota di Ethiopia. Mencolok. Sangat menggoda pikiran: apa penyebabnya.

Tentu tidak hanya karena perang. Kalau yang mangkrak hanya di kota terbesar kedua, Makelle, itu bisa jadi karena perang. Tapi tidak ada perang di Addis Ababa, ibu kota Ethiopia. Juga tidak ada perang di Arba Minch –kota di bagian selatan negara itu. Bangunan mangkrak di mana-mana.

Setelah dari Tigray, negara bagian paling utara, saya memang terbang ke Arba Minch. Di selatan. Juga satu jam penerbangan dari Addis Ababa. Di sini pun banyak struktur bangunan mangkrak.

Tentu jauh lebih banyak bangunan yang tidak mangkrak. Gedung-gedung baru bermunculan. Belum setinggi bangunan-bangunan di Jakarta, tapi kian tinggi. Addis Ababa cantik gemerlap. Bangunan dan taman baru mendominasi kota.

Pun di kota Makelle. Saya menginap di hotel baru bintang empat. Punya kolam indoor yang besar. Sebelah-sebelahnya juga gedung baru. Sebelahnya lagi mangkrak. Ada tiga yang mangkrak. Begitulah. Di Makelle perbandingan yang baru dan yang mangkrak 20-1. Cukup terlihat. Mengganggu pikiran.

BACA JUGA :  Situs KPU Tangsel Sempat Diserang Hacker Menjadi Situs Judi Online

Di Addis Ababa perbandingan itu lebih kecil: 40-1. Tapi juga mengganggu mata. Apalagi ada yang dibungkus plastik. Bungkusnya itu pun sudah dibungkus debu.

Inflasi!

Itulah jawaban yang paling utama.

Pertumbuhan ekonomi Ethiopia memang fantastis: di atas 7 persen. Tiap tahun. Rata-rata. Dalam 10 tahun terakhir. Ekonomi begitu booming. Semangat membangun menyala-nyala. Investor utamanya dari Tiongkok, Turki, UEA, Arab Saudi.

Geliat ekonomi yang begitu gegap gempita punya ikutan ”anak haram”-nya sendiri: inflasi.

Inflasi di Ethiopia gila-gilaan.

Pemerintah rupanya gagal memerangi inflasi –meski berhasil memacu pertumbuhan. Tumbuh tinggi dengan inflasi rendah sulit terjadi di Ethiopia. Salah satunya akibat perang. Tiga tahun lalu pun masih ada perang. Di Tigray, provinsi paling utara.

Penyebab lain: pasok kebutuhan pembangunan tidak cukup. Lebih banyak yang membangun daripada produksi semen, baja, dan seterusnya. Mereka hanya tertolong oleh –Anda sudah tahu– murahnya harga batu dan pasir.

Harga pasir hanya Rp 40.000/kubik. Batu Rp 80.000. Praktis hanya ongkos angkut dan memecahnya. Semen Rp 120.000/sak 50 kg. Pabrik semen dalam negeri hanya bisa mencukupi 60 persen.

BACA JUGA :  Tinggalkan Kopi di Pagi Hari, Coba Tiga Minuman Sehat Ini untuk Energi Alami

Akibatnya: harga-harga pun melonjak. Melompat. Tidak henti-hentinya. Kontraktor angkat tangan. Nilai kontrak tidak cocok lagi dengan kenaikan harga-harga.

Kurs mata uang Ethiopia, Birr (ETB), jatuh. Terguling-guling. Terutama di pasar gelap. Bisa empat kali dari kurs resmi pemerintah. Terjadilah krisis moneter. Sejak tiga tahun lalu. Untungnya tidak merembet ke krisis politik dan kerusuhan sosial.

Ethiopia pun minta bantuan IMF: utang USD 10 miliar.

IMF setuju. Tapi ada syarat. Birr harus didevaluasi.

Maka Agustus tahun lalu dilakukanlah devaluasi birr. Drastis: 100 persen. Satu dolar yang sebelumnya 50 birr menjadi 120 birr.

Pengusaha menjerit. Harga-harga naik. Serentak. Ketika inflasi tinggi, sudah banyak bangunan tidak bisa dilanjutkan. Ketika dilakukan devaluasi lebih-lebih lagi.

Tapi tidak ada demo. Demokrasi di Ethiopia bukanlah demokrasi.

Keadilan juga baru bisa didapat kalau ada uang dan koneksi. Di Indonesia masih sedikit lebih beruntung: keadilan bisa didapat dengan jalan ketiga: diviralkan di medsos –no viral no justice.

Di Ethiopia medsos tidak bisa memviralkan ketidakadilan. Medsos hanya untuk gosip artis.

BACA JUGA :  DISWAY: Kucing Timah

Tumbuh tinggi, inflasi tinggi, harga-harga naik, bangunan mangkrak, kota gemerlapan, semua itu saya anggap sebagai fenomena growing pain: penyakit bawaan bagi negara yang sedang bertumbuh.

Kita juga mengalami itu. Di masa lalu. Kita berkali-kali melakukan devaluasi di awal pertumbuhan kita. Sakit akibat devaluasi biasanya berlangsung satu tahun. Orang harus hidup. Bergerak maju. Sakit akibat kenaikan harga pun mulai pulih –setelah terbiasa dengan harga baru.

Ethiopia mengalami masa-masa awal pertumbuhan tinggi. Mirip kita di tahun 1980-an. Kita sudah melewati masa seperti itu. Bukan berarti sudah selesai.

Sekarang ini kita berada di tahap menghadapi penyakit berat lainnya: ”jebakan kelas menengah”. Kalau kita bisa melewatinya kita akan jadi negara maju. Kalau tidak, kita akan begini-begini saja –bahkan kembali menjadi negara miskin.

Ethiopia memang lagi sakit, tapi beda dengan sakitnya di masa lalu. Dulu sakitnya bayi. Kini sakitnya orang dewasa.

Saya pun kembali memutar lagu Ethiopia-nya Iwan Fals. Kini ia memang harus ke Ethiopia, melihat gemerlapnya Addis Ababa.(*)

 

Tulisan ini sudah tayang di Disway.id

Tags: Arab Saudibirrdahlan iskandiswayethiopiainflasiPertumbuhan EkonomiTiongkokTurkiUEA
Previous Post

Gerai Lengkong Terendam Luapan Sungai Cisadane, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Next Post

Prakiraan Cuaca Kota Tangsel Hari Ini: Masih Berpotensi Hujan Intensitas Sedang

Related Posts

Heboh Isu Tunggakan Mobil, Ruben Onsu Pamerkan Bukti Transfer Rp242 Juta
SELEBRITI

Heboh Isu Tunggakan Mobil, Ruben Onsu Pamerkan Bukti Transfer Rp242 Juta

November 16, 2025
142
Suasana Duka Selimuti Rumah Siswa SMPN 19 Tangsel Korban Perundungan
TANGERANG SELATAN

Suasana Duka Selimuti Rumah Siswa SMPN 19 Tangsel Korban Perundungan

November 16, 2025
3k
Korban Bullying SMPN 19 Tangsel Meninggal Dunia Usai Sepekan Dirawat Intensif
TANGERANG SELATAN

Korban Bullying SMPN 19 Tangsel Meninggal Dunia Usai Sepekan Dirawat Intensif

November 16, 2025
164
Benyamin Tutup Tangsel Flona Festival 2025, Beri Apresiasi dan Targetkan Kolaborasi Lebih Luas di Tahun Depan
TANGERANG SELATAN

Benyamin Tutup Tangsel Flona Festival 2025, Beri Apresiasi dan Targetkan Kolaborasi Lebih Luas di Tahun Depan

November 16, 2025
2.9k
Tumbuh Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI, Pundi Craft Dukung Eksistensi Produk Kerajinan Lokal
ADVERTORIAL

Tumbuh Bersama Pemberdayaan Rumah BUMN BRI, Pundi Craft Dukung Eksistensi Produk Kerajinan Lokal

November 16, 2025
3.1k
Labubu Diangkat ke Layar Lebar, Sony Pictures Pegang Hak Adaptasi
FILM & MUSIK

Labubu Diangkat ke Layar Lebar, Sony Pictures Pegang Hak Adaptasi

November 16, 2025
139
Next Post
hujan deres

Prakiraan Cuaca Kota Tangsel Hari Ini: Masih Berpotensi Hujan Intensitas Sedang

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com