TANGSELXPRESS – Berhenti merokok merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan paru-paru dan mencegah berbagai penyakit berbahaya.
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang mencakup skrining kesehatan paru dapat membantu masyarakat menyadari risiko dan bahaya merokok yang mendorong mereka untuk berhenti.
Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Prof. Agus Dwi Susanto, menyebutkan bahwa banyak perokok berhenti setelah mengetahui adanya penyakit paru melalui skrining. “Umumnya perokok akan berhenti merokok setelah tahu ada penyakit paru yang diderita bila diskrining,” ujarnya pada Jumat, (14/2/2025). Dilansir dari Klik Dokter.
Menurut Prof. Agus, skrining paru dapat mendeteksi kelainan paru melalui berbagai metode, seperti kuesioner, rontgen, dan spirometri.
Namun, ia menekankan bahwa terapi berhenti merokok dengan bimbingan dokter spesialis paru diperlukan bagi mereka yang mengalami adiksi.
Selain itu, Prof. Agus menyoroti rokok merupakan faktor risiko utama lima penyakit paru utama: pneumonia, tuberkulosis, kanker paru, PPOK, dan asma.
Oleh karena itu, ia merekomendasikan masyarakat, terutama para perokok aktif, untuk menjalani skrining paru secara berkala sebagai langkah preventif yang krusial.
Program CKG diharapkan tidak hanya meningkatkan kesadaran kesehatan, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk menghentikan kebiasaan merokok demi kualitas hidup yang lebih baik.