TANGSELXPRESS – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan duka cita mendalam dan permohonan maaf atas meninggalnya seorang warga akibat kelelahan saat men⁰gantre gas elpiji 3 kilogram.
Pernyataan tersebut diungkapkan Bahlil Lahadalia seusai melakukan inspeksi ke salah satu pangkalan elpiji 3 kg di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2025).
“Saya membaca banyak berita. Katanya ada yang begitu (meninggal), ada berita juga yang tidak sesuai dengan itu. Ya, kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi,” ujar Bahlil saat dikonfirmasi wartawan.
Diberitakan sebelumnya, seorang ibu rumah tangga di Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, meninggal dunia setelah berjam-jam mengantri untuk mendapatkan gas LPG 3 kilogram.
Peristiwa ini terjadi di tengah gelombang kelangkaan gas LPG 3 kg yang melanda berbagai wilayah dalam seminggu terakhir.
Korban, bernama Yonih 63 tahun dikabarkan lelah setelah berupaya mencari gas sejak pagi. Ia berputar-putar mencari pasokan gas dan akhirnya menghadapi antrian panjang di salah satu agen resmi.
“Dia mencari gas sejak pagi tanpa hasil, lalu menunggu berjam-jam di agen,” kata Ibu Raya, saudari kandung Yonih, kepada awak media.
Raya menambahkan, kakaknya sempat ikut mengantri namun diduga karena kelelahan dan pingsan. Kemudian dibawa ke sebuah tempat laundry, lalu diteruskan ke rumah sakit Pamulang. Sayangnya, tim medis menyatakan bahwa nyawa Yonih tidak tertolong.