TANGSELXPRESS– Dalam upaya memahami dinamika ekonomi Indonesia yang semakin kompleks, B-Universe kembali menggelar Beritasatu Economic Outlook 2025 yang digelar pada Kamis (30/1/2025) di Westin Hotel Jakarta. Mengangkat tema “Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang di Era Baru”, forum tahunan ini menghadirkan para pakar ekonomi terkemuka dan pembuat kebijakan untuk memberikan analisis mendalam serta proyeksi terkini mengenai kondisi ekonomi Indonesia pada 2025. Acara ini tidak hanya menyajikan analisis mendalam tentang ekonomi Indonesia, juga menjadi platform utama untuk menjalin koneksi dan kemitraan strategis.
Forum ini dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid, dan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang memberikan keynote speech.
“Dengan menghadirkan para menteri kunci dan ahli ekonomi terkemuka, forum ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi peserta untuk bertukar pikiran, berbagi wawasan, dan mengeksplorasi peluang bisnis,” ujar Direktur Pemberitaan B-Universe Apreyvita Wulansari.
Beritasatu Economic Outlook 2025 membahas solusi konkret untuk memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia. Forum ini mengeksplorasi berbagai isu krusial, mulai dari transisi energi menuju ekonomi hijau, percepatan transformasi digital, hingga upaya untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
Sesi 1 mengangkat tema “Mengejar Akselerasi Green Energy untuk Mewujudkan Ekonomi Hijau”. Narasumber yang dihadirkan, yakni Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), Fajar Budiono, dan Ketua Indonesia Center for Renewable Energy Studies, Surya Darma.
Saat menyampaikan keynote speech Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan pemerintah akan mengelola minyak mentah (crude oil) dalam negeri yang sebelumnya direncanakan langsung diekspor. Sebagian minyak mentah Indonesia dengan kualitas baik diekspor ke luar negeri, padahal Indonesia mengimpor minyak mentah untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Saya katakan ke Pak Presiden, kalau ada minyak yang bagus, kemudian kita kirim ke luar negeri, baru kita beli lagi dari luar negeri, ya ngapain? Olah saja di dalam negeri,” katanya.
Pada sesi 2, tema yang diangkat “Digital Economy: Mendorong Inovasi Teknologi untuk Akselerasi Transformasi Digital”. Narasumber yang dihadirkan adalah Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemenkomdigi, Edwin Hidayat Abdullah, VP Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Rangga Dian Fadillah, dan Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda.
Pada kesempatan ini, Menkomdigi Meutya Hafid menyampaikan tiga prinsip utama untuk mempercepat transformasi digital. Ketiga prinsip itu adalah inklusif, memberdayakan, serta tepercaya dan berdaulat.
“Prinsip memberdayakan itu menegaskan bahwa teknologi harus dimanfaatkan untuk menghasilkan nilai tambah yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Artinya, teknologi yang hadir harus jelas manfaatnya,” tuturnya.
Sementara sesi 3 mengangkat tema “Membangun Kemandirian Pangan: Solusi untuk Tantangan Global”. Pada sesi ini, narasumber yang hadir adalah Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Yudi Sastro, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi, dan pengamat ekonomi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Bustanul Arifin.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan guna menanggulangi ancaman krisis pangan pada awal 2025, pihaknya menerapkan kebijakan pompanisasi, pemutakhiran teknologi pertanian, dan refocusing anggaran Rp 1,7 triliun. Hasilnya, produksi pangan berupa beras dan jagung berhasil ditingkatkan pada musim-musim yang diperkirakan akan terjadi krisis pangan akibat El Nino dan La Nina.
“Selisihnya mencapai 3 juta ton beras, terutama pada rentang waktu antara Agustus sampai Desember secara tahunan dibandingkan pada 2023,” katanya.
Sebelumnya, Executive Chairman B-Universe, Enggartiasto Lukita mengungkapkan tiga tema utama yang diangkat dalam setiap sesi merupakan prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Tiga topik utama ini memang menjadi prioritas dari Bapak Presiden sendiri,” ujar Enggartiasto.
Pada kesempatan tersebut, Apreyvita menyatakan pihaknya berharap para pembicara yang kompeten dan topik-topik yang relevan bisa menginspirasi pemimpin bisnis untuk terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.
Beritasatu Economic Outlook 2025, lanjutnya, merupakan komitmen B-Universe untuk memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Forum eksklusif ini diharapkan dapat menjadi peta jalan bagi para pelaku usaha untuk meraih kesuksesan di tengah berbagai dinamika ekonomi.