TANGSELXPRESS – Wilayah tenggara Australia dilanda gelombang panas pada Senin (27/1/2025). Hal ini disinyalir dapat meningkatkan risiko kebakaran hutan sehingga mendorong pihak berwenang melakukan upaya pencegahan kebakaran di beberapa wilayah negara bagian Victoria.
Suhu ekstrem membawa kembali ingatan akan bencana “Musim Panas Hitam” pada tahun 2019-2020 yang menyebabkan kebakaran dan menghancurkan wilayah seluas Turki, menewaskan 33 orang.
Dilansir Reuters, pada Senin, (27/1/2025), prakiraan cuaca negara tersebut memperingatkan suhu di ibukota Victoria, Melbourne, bisa mencapai 41 derajat Celsius, lebih dari 14 Celcius di atas rata-rata suhu maksimum kota tersebut pada Januari.
Pihak berwenang menilai risiko kebakaran ini sangat ekstrem, peringkat bahaya tertinggi kedua, di lima wilayah Victoria.
Pada Minggu malam (26/1/2025), Dean Narramore, ahli meteorologi senior di bidang peramalan cuaca, mengatakan kepada Australian Broadcasting Corp, kondisi panas dan berangin dapat memicu “kebakaran besar” menjelang perubahan cuaca dingin yang akan terjadi di Victoria.
Di tempat lain, negara bagian New South Wales, Australia Selatan, Australia Barat, Queensland dan Northern Territory juga berada dalam peringatan gelombang panas.
Di New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, Narramore mengatakan “kondisinya mengalami gelombang panas ringan hingga parah” dan diperkirakan akan semakin meningkat pada Selasa (28/1/2025).