TANGSELXPRESS – Seorang anak atas nama Chaca (5) asal Dusun Aik Layang, Desa Bukit Layang Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang hilang karena diterkam buaya saat mandi di waduk bekas penambangan biji timah akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal nama.
Jenazah Chacha ditemukan tim pencarian dan penyelamatan (SAR) gabungan di waduk yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, Minggu (12/1) pagi.
Kepala Kantor SAR (Kakansar) Pangkalpinang I Made Oka Astawa mengatakan, korban dilaporkan hilang pada Sabtu (11/1) dan ditemukan Tim SAR gabungan mengapung dalam keadaan meninggal dunia pada Minggu pukul 05.20 WIB. Lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian.
“Korban diterkam predator buas tersebut sebelumnya,” kata Oka.
Selanjutnya Tim segera mengevakuasi korban menuju rumah duka. “Dengan berhasilnya ditemukan korban, maka operasi SAR terhadap Chacha dengan ini ditutup,” kata Oka.
Chacha hilang diterkam buaya saat mandi di waduk atau bekas penambangan biji timah.
Kepala Desa Bukit Layang Bangka Surono mengatakan saat korban diterkam buaya saat sedang mandi bersama orangtuanya.
“Saat itu korban bersama dengan orangtuanya sedang mandi, tiba-tiba hilang dan diduga diterkam buaya,” katanya di Bangka, Sabtu (11/1).
Sementara itu, Babinsa Desa Bukit Layang dari Komandan Distrik Militer 0413 Bangka Sertu Turahman mengatakan berdasarkan informasi warga kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.
“Musibah ini menjadi pengalaman supaya masyarakat lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas, baik di waduk bekas tambang biji timah atau di sungai,” katanya.
Menurut Turahman, buaya yang merupakan hewan jenis reptil berbahaya berpotensi berada di aliran sungai maupun di waduk bekas tambang biji timah. Biasanya memang ada warga yang memancing di pinggir aliran sungai Desa Bukit Layang.
“Kita masih terus melakukan pencarian korban dengan menggunakan perahu karet dan ada juga yang mencari di pinggir waduk, karena kondisi air diperkirakan lebih dari satu meter,” katanya.