TANGSELXPRESS – Kabar duka datang dari pengacara Alvin Lim. Pengacara kondang itu baru saja wafat karena penyakit gagal ginjal kronis yang menggerogoti tubuhnya.
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi di mana fungsi ginjal menurun secara bertahap dan permanen selama waktu yang lama.
Sejumlah jurnal kesehatan menyebutkan, ada beberapa penyebab gagal ginjal kronis, di antaranya:
Diantaranya adalah diabetes melitus. Ini adalah penyebab paling umum dari gagal ginjal kronis. Kadar gula darah yang tinggi dalam jangka panjang dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, mengganggu fungsinya dalam menyaring limbah dan cairan dari tubuh.
Lalu hipertensi atau tekanan darah tinggi. Sejumlah jurnal kesehatan menyebutkan, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mempengaruhi kemampuannya untuk berfungsi dengan baik.
Penyakit ginjal polikistik, yaitu penyakit genetik yang menyebabkan kista berisi cairan tumbuh di ginjal, yang pada akhirnya dapat merusak jaringan ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
Lalu penyakit glomerulonefritis, yang merupakan peradangan pada glomerulus, unit penyaringan ginjal. Peradangan ini dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal jika tidak ditangani dengan baik.
Obstruksi saluran kemih atau penyumbatan pada saluran kemih. Seperti batu ginjal, pembesaran prostat, atau kanker, dapat menghalangi aliran urin dan menyebabkan kerusakan ginjal yang berujung pada gagal ginjal.
Penyebab gagal ginjal kronis lainnya adalah infeksi ginjal berulang. Infeksi ginjal yang terjadi berulang kali dapat menyebabkan kerusakan jaringan ginjal, berpotensi menyebabkan gagal ginjal jika infeksi tidak ditangani dengan baik.
Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama yang bersifat nefrotoksik (merusak ginjal), seperti obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), obat-obatan tertentu untuk kemoterapi, dan antibiotik tertentu, dapat merusak ginjal bila digunakan dalam jangka panjang atau dosis tinggi.
Penyakit jantung, seperti gagal jantung, juga disebut-sebut dapat mengganggu aliran darah ke ginjal dan memperburuk fungsi ginjal. Dan penyakit autoimun, seperti lupus eritematosus sistemik, dapat menyebabkan peradangan pada ginjal dan merusaknya.
Penting untuk mendeteksi dan mengelola faktor-faktor risiko ini untuk mencegah perkembangan gagal ginjal kronis. Perawatan yang tepat untuk kondisi yang mendasarinya dapat membantu memperlambat kerusakan ginjal.
Penanganan gagal ginjal tergantung pada stadium dan penyebab yang mendasari kondisi tersebut. Gagal ginjal dapat dikelola dengan beberapa pendekatan yang bertujuan untuk memperlambat kerusakan ginjal, mengatasi gejala, dan, dalam beberapa kasus, memperbaiki fungsi ginjal. Berikut adalah beberapa cara penanganan gagal ginjal:
1. Pengelolaan Penyebab yang Mendasari
- Diabetes melitus: Mengontrol kadar gula darah secara ketat dengan diet, olahraga, dan obat-obatan (seperti insulin atau obat penurun gula darah) untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ginjal.
- Hipertensi: Menurunkan tekanan darah dengan obat-obatan antihipertensi (seperti ACE inhibitors atau angiotensin receptor blockers) untuk mengurangi stres pada ginjal dan memperlambat kerusakan.
- Penyakit ginjal polikistik: Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengelolaan melibatkan pengendalian gejala dan komplikasi, seperti infeksi ginjal dan hipertensi.
- Infeksi ginjal: Pengobatan dengan antibiotik yang sesuai untuk mengobati infeksi ginjal dan mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Perubahan Gaya Hidup dan Diet
- Diet rendah garam dan protein: Mengurangi konsumsi garam dan protein untuk meringankan beban pada ginjal yang sudah lemah. Dalam beberapa kasus, pembatasan kalium dan fosfor juga mungkin diperlukan, tergantung pada kondisi ginjal.
- Kontrol berat badan: Mengatur berat badan dan melakukan olahraga teratur untuk mengurangi beban pada ginjal dan mengontrol faktor risiko seperti diabetes dan hipertensi.
- Hindari obat-obatan nefrotoksik: Menghindari penggunaan obat-obatan yang dapat merusak ginjal, seperti NSAID (obat antiinflamasi nonsteroid), dan memeriksa resep obat dengan dokter.
3. Pengobatan Medis
- Obat-obatan untuk hipertensi dan penyakit ginjal: Obat yang menurunkan tekanan darah (seperti ACE inhibitors atau ARBs), diuretika untuk mengurangi pembengkakan, dan obat pengontrol kadar kolesterol.
- Pengobatan anemia: Gagal ginjal sering menyebabkan anemia (jumlah sel darah merah rendah). Pengobatan dengan suplemen zat besi atau hormon eritropoietin (EPO) mungkin diperlukan untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
4. Dialisis
- Dialisis adalah pengobatan yang digunakan ketika ginjal tidak mampu lagi menyaring limbah dan cairan secara efektif. Ada dua jenis dialisis:
- Hemodialisis: Proses di mana darah dialirkan melalui mesin untuk disaring dan kemudian dikembalikan ke tubuh. Ini biasanya dilakukan beberapa kali seminggu di rumah sakit atau pusat dialisis.
- Dialisis peritoneal: Melibatkan penggunaan rongga perut (peritoneum) untuk menyaring limbah dari darah. Cairan dialisis dimasukkan ke dalam rongga perut dan dibuang setelah beberapa waktu. Dialisis membantu mengatur kadar cairan, elektrolit, dan limbah dalam tubuh, tetapi tidak menyembuhkan gagal ginjal.
5. Transplantasi Ginjal
- Transplantasi ginjal adalah pilihan pengobatan jika ginjal tidak lagi dapat berfungsi dengan baik, terutama pada tahap gagal ginjal akhir. Transplantasi ginjal melibatkan pemasangan ginjal sehat dari donor (baik hidup atau mati). Setelah transplantasi, pasien perlu mengonsumsi obat imunosupresan untuk mencegah penolakan organ.
6. Pengelolaan Komplikasi
- Kadar kalium tinggi: Pada gagal ginjal, kadar kalium dalam darah bisa meningkat (hiperkalemia), yang bisa menyebabkan gangguan jantung. Pengobatan dengan obat pengikat kalium atau dialisis mungkin diperlukan.
- Retensi cairan: Jika ginjal tidak dapat membuang cairan dengan baik, pembengkakan (edema) dapat terjadi. Penggunaan diuretika dan dialisis dapat membantu mengurangi pembengkakan.
7. Pencegahan dan Pemantauan
- Pemantauan rutin: Tes darah dan urin secara rutin untuk memantau fungsi ginjal dan mendeteksi kerusakan lebih lanjut.
- Pencegahan infeksi: Pada pasien dengan dialisis atau transplantasi ginjal, penting untuk menghindari infeksi dengan menjaga kebersihan dan mengikuti petunjuk medis.
Penanganan gagal ginjal harus dilakukan secara terintegrasi dan dipantau oleh tim medis yang terdiri dari dokter spesialis ginjal (nefroloog), ahli gizi, dan tenaga medis lainnya. Perawatan yang tepat dan pengelolaan yang hati-hati dapat membantu memperlambat perkembangan gagal ginjal dan meningkatkan kualitas hidup pasien.