• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Senin, 6 Oktober, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Peran Psikologi dalam Mencegah Kecurangan Akuntansi: Memahami Didasar Hati

Aenna Rahman by Aenna Rahman
Desember 25, 2024
in PENDIDIKAN
Reading Time: 3min read
Mengenalkan Dunia dan Profesi Akuntansi Sejak Dini
222
SHARES
3.5k
VIEWS

TANGSELXPRESS– Kecurangan akuntansi, sebuah fenomena yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap dunia bisnis, seringkali dipandang sebagai persoalan teknis atau sistemik. Namun, di balik angka-angka dan laporan keuangan yang dimanipulasi, terdapat dinamika psikologis yang kompleks yang mendorong individu untuk melakukan tindakan yang tidak etis.

Psikologi menawarkan perspektif yang mendalam tentang mengapa orang melakukan kecurangan, dan dengan demikian, memberikan landasan yang kuat untuk mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.

Menurut R.A. Supriyono, Akuntansi keperilakuan adalah dimensi akuntansi perilaku manusia dan hubungannya dengan pendesainan, penyusunan, dan penggunaan informasi akuntansi secara efisien dan efektif untuk mencapai keselarasan tujuan-tujuan.

Korupsi terlibat dalam kasus penipuan akuntansi. Terjadinya kecurangan akuntansi (fraud) merupakan salah satu cikal bakal munculnya tindak pidana korupsi. Penipuan pada dasarnya adalah upaya yang disengaja untuk mengeksploitasi hak orang lain demi keuntungan pribadi. Penipuan akuntansi adalah salah saji yang diakibatkan oleh penipuan pelaporan keuangan, yaitu penyajian yang salah atau penghilangan jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan dengan sengaja untuk menipu penerima laporan keuangan.

Kasus penipuan akuntansi biasanya berulang di Indonesia dan ditandai dengan tindakan dan kebijakan yang menghapus atau menyembunyikan informasi nyata untuk tujuan manipulasi. Indonesia memiliki sejumlah penyimpangan akuntansi, termasuk kejahatan perbankan, manipulasi pajak, keterlibatan 10 kantor akuntan publik (KAP) dalam melakukan audit terhadap 37 bank sebelum dimulainya krisis keuangan 1997, dan kasus korupsi di pengadilan. Insiden tersebut akhirnya terungkap. Komisi Pemilihan Umum (Putra, 2012).

BACA JUGA :  PKM Mahasiswa Unpam: Berkreasi dengan Barang Bekas

Penipuan akuntansi diklasifikasikan sebagai kejahatan kerah putih jika dilihat dari perspektif kriminal. Sutherland, dikutip oleh Geis dan Meyer (1977), menyatakan bahwa kejahatan kerah putih dalam dunia bisnis meliputi misrepresentasi dalam laporan keuangan, manipulasi di pasar modal, suap komersial, suap langsung atau tidak langsung, dan suap pejabat publik. Mereka menjelaskan bahwa kejahatan kerah putih tersebut termasuk penerimaan dana dan penggelapan pajak dan kebangkrutan

Berikut faktor psikologis yang mendorong kecurangan, antara lain;

Tekanan:

Tekanan untuk mencapai tujuan yang tidak realistis, ancaman kehilangan pekerjaan, atau keinginan untuk mempertahankan gaya hidup mewah dapat menimbulkan perasaan terpojok dan membuat Anda mengambil jalan pintas. Tampilannya akan seperti ini. Misalnya, studi kasus Enron menunjukkan bagaimana tekanan berlebihan untuk mempertahankan pertumbuhan perusahaan yang tinggi menyebabkan para eksekutif perusahaan memanipulasi keuangan mereka.

Rasionalisasi:

Para penipu seringkali merasionalkan tindakannya dengan meyakinkan diri sendiri bahwa tindakannya sah atau akan segera mengembalikan uang yang dicurinya. Mereka mungkin menyatakan bahwa “semua orang melakukannya” atau bahwa perusahaan “berkewajiban untuk melakukannya”.

BACA JUGA :  Artikel Mahasiswa Unpam: Penolakan Masyarakat Terhadap Kenaikan PPN 12 Persen

Peluang:

Kemungkinan besar penipuan tidak terdeteksi, sehingga berpotensi meningkatkan risiko penipuan. Sistem pengendalian internal yang lemah atau kurangnya pengawasan dapat menciptakan lingkungan di mana penipuan dapat terjadi.

Integritas Lemah:

Orang dengan integritas lemah lebih cenderung melakukan tindakan tidak etis. Faktor-faktor seperti moral, nilai-nilai, dan keyakinan pribadi dapat memengaruhi keputusan seseorang untuk melakukan penipuan.

Narsisme dan Arogansi:

Orang dengan tingkat narsisme tinggi cenderung memiliki citra diri yang tinggi  dan merasa kebal terhadap hukum. Mereka mungkin merasa bahwa aturan tidak berlaku bagi mereka dan mereka dapat “mengalahkan” sistem.

Lalu adapun penerapan psikologi dalam pencegahan penipuan, yaitu;

Membangun Budaya OrganSaluran Pelaporan yang Aman dan Efektif:isasi yang Kuat:

Budaya organisasi yang menghargai integritas, etika, dan akuntabilitas dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak menoleransi penipuan. Manajer yang memimpin dengan memberi contoh dan berkomunikasi secara terbuka tentang nilai-nilai etika dapat menjadi panutan bagi karyawannya.

Pelatihan etika komprehensif:

Pelatihan etika seharusnya tidak hanya menyampaikan kode etik perusahaan tetapi juga memberikan pemahaman tentang dilema etika yang sering dihadapi dunia bisnis. Simulasi dan studi kasus membantu karyawan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan membuat keputusan etis.

Saluran pelaporan yang mudah diakses, anonim, dan efektif memungkinkan karyawan melaporkan dugaan pelanggaran tanpa takut akan pembalasan.

BACA JUGA :  Pengaruh Game Online terhadap Kesehatan

Rotasi dan pemantauan pekerjaan yang tepat:

Rotasi pekerjaan yang teratur dapat mengurangi risiko penipuan organisasi. Selain itu, pemantauan ketat terhadap transaksi keuangan sensitif juga penting untuk mencegah penipuan.

Program Tunjangan Karyawan:

Program tunjangan karyawan yang baik dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan kepuasan kerja, dan mengurangi tekanan pada karyawan untuk berperilaku buruk.

Kecurangan akuntansi merupakan permasalahan kompleks yang tidak hanya melibatkan faktor teknis namun juga faktor psikologis yang mendalam. Dengan memahami motivasi dan perilaku pelaku kecurangan, perusahaan dapat menyusun strategi pencegahan yang lebih efektif. Dengan membangun budaya organisasi yang kuat, memberikan pelatihan etika yang komprehensif, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif, perusahaan dapat mengurangi risiko penipuan dan membangun reputasi yang positif.

Dengan hal tersebut hal yang mungkin dapat dilakukan yaitu, pendidikan etika perlu dimulai sejak dini baik di tingkat sekolah maupun universitas. Kurikulum pendidikan akuntansi harus mencakup konten tentang etika bisnis dan studi kasus tentang penipuan akuntansi.

Selain itu, di dalam pemerintah harus memperkuat peraturan akuntansi dan audit untuk mencegah penipuan. Sanksi yang lebih tegas harus diberikan kepada pelaku penipu.

Penulis:

Shafa Salsabila Lenda Siregar

Mahasiswi Universitas Pamulang

Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.

Tags: Artikel Mahasiswa UnpamRuang Unpamuniversitas pamulangunpam
Previous Post

Khusus Hari Ini, KPK Buka Jam Besuk dan Fasilitasi Perayaan Natal bagi Tahanan Nasrani

Next Post

BANG OCONG: Nyaris Kehilangan Burung

Related Posts

Webinar Nasional Unpam-Unmer: Solusi Finansial Bagi Generasi Sandwich
PENDIDIKAN

Webinar Nasional Unpam-Unmer: Solusi Finansial Bagi Generasi Sandwich

Oktober 3, 2025
3.4k
Tiga Pesan Rektor TAU dalam Welcome Day Mahasiswa Baru
PENDIDIKAN

Tiga Pesan Rektor TAU dalam Welcome Day Mahasiswa Baru

Oktober 1, 2025
160
universitas muhammadiyah tangerang
PENDIDIKAN

Yudisium FISIP Universitas Muhammadiyah Tangerang, Rayakan Pelepasan Mahasiswa dengan Semarak

September 30, 2025
1.4k
Yuk, Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri 2025! Berikut Syarat Lengkapnya
PENDIDIKAN

Syarat dan Prosedur Membuat SKTM untuk Daftar KIP Kuliah

September 23, 2025
3.4k
UI Beri Beasiswa Pendidikan Spesialis untuk Mahasiswa Palestina
PENDIDIKAN

UI Beri Beasiswa Pendidikan Spesialis untuk Mahasiswa Palestina

September 19, 2025
143
Transformasi Akuntansi: Kunci Adaptasi di Era Ekonomi Digital
PENDIDIKAN

Transformasi Akuntansi: Kunci Adaptasi di Era Ekonomi Digital

September 17, 2025
4.3k
Next Post
bang ocong

BANG OCONG: Nyaris Kehilangan Burung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com