GOOD Corporate Governance (GCG) adalah dasar yang penting dalam pengelolaan perusahaan untuk menjamin sustainability atau keberlanjutan suatu bisnis dan memastikan perusahaan beroperasi secara transparan, efisien, dan akuntabel.
Prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), seperti transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran, sangat terkait dengan tiga tiga aspek utama yakni: proses audit internal, hubungan antara auditor internal dan eksternal, serta pencegahan dan deteksi kecurangan (fraud). Semua ini saling terkait dalam memastikan perusahaan beroperasi dengan cara yang etis dan mematuhi standar yang berlaku.
Maka dari itu mari kita kupas lebih detail dalam artikel ini.
Proses Audit Internal, Audit internal memainkan peran krusial dalam memastikan tata kelola perusahaan berjalan sesuai standar. Dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas, audit internal bertindak sebagai pengawas independen yang memastikan seluruh proses operasional mematuhi kebijakan perusahaan dan peraturan yang berlaku. Lebih dari sekadar mengidentifikasi masalah, audit internal memberikan masukan strategis untuk meningkatkan kualitas pengendalian internal, menciptakan budaya kerja yang berlandaskan etika, serta memperkuat fondasi Good Corporate Governance (GCG) dalam organisasi.
Hubungan antara auditor internal dan eksternal, Kerja sama yang baik antara auditor internal, auditor eksternal, dan komite audit sangat penting untuk memastikan pengawasan perusahaan berjalan efektif. Auditor eksternal memberikan opini independen mengenai laporan keuangan perusahaan, sementara auditor internal berfokus pada evaluasi pengendalian internal dan efektivitas operasional dan komite audit berperan sebagai penghubung antara dewan direksi dan fungsi audit, memfasilitasi komunikasi yang transparan antara auditor internal dan eksternal. Hubungan ini memperkuat kepercayaan publik dan mencegah terjadinya penyimpangan.
Pencegahan dan deteksi kecurangan (fraud), prinsip Good Corporate Governance (GCG) sangat berperan dalam mengurangi risiko kecurangan dengan memastikan adanya transparansi informasi, akuntabilitas, dan tanggung jawab dalam setiap tindakan perusahaan. Salah satu upaya pencegahan kecurangan adalah dengan menerapkan pengendalian internal yang baik, yang didukung oleh audit internal yang berfungsi mendeteksi tanda-tanda penyimpangan sejak dini. Di samping itu, kebijakan whistleblowing yang diterapkan dengan baik mendorong karyawan untuk melaporkan pelanggaran tanpa rasa takut, yang semakin memperkuat mekanisme pencegahan fraud.Â
Penerapan Prinsip GCG dalam Audit dan Pencegahan Kecurangan
- Transparansi berarti keterbukaan informasi yang jelas dan dapat dipercaya bagi para pemangku kepentingan. Dalam audit internal, transparansi diterapkan melalui pelaporan hasil audit yang obyektif dan terperinci, yang bertujuan memastikan seluruh aktivitas operasional dan manajemen risiko berjalan sesuai standar. Transparansi ini bukan hanya meningkatkan kepercayaan manajemen terhadap kinerja perusahaan, tetapi juga membantu proses pengambilan keputusan-keputusan penting untuk perusahaan untuk ke arah yang lebih baik (Improvement).
- Akuntabilitas mencerminkan tanggung jawab setiap pihak dalam organisasi. Hubungan antara auditor internal dan eksternal merupakan wujud nyata dari prinsip ini. Auditor internal bertugas mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian, sementara auditor eksternal memberikan opini independen atas laporan keuangan. Kerja sama yang baik antara kedua auditor, yang didukung oleh dewan komisaris dan komite audit, menciptakan proses audit yang efisien dan akurat.
- Prinsip tanggung jawab mendorong perusahaan untuk proaktif dalam mengelola risiko demi mencegah kerugian yang akan dialami di masa mendatang. Pencegahan kecurangan menjadi bagian penting dari tanggung jawab ini. Kecurangan biasanya disebabkan oleh tekanan, peluang, dan rasionalisasi. Dengan sistem pengendalian internal yang kuat dan audit yang rutin, perusahaan dapat mengurangi risiko kecurangan. Ini menunjukkan penerapan prinsip tanggung jawab dalam operasional sehari-hari.
- Independensi sebagai faktor utama yang menjaga integritas audit internal dan eksternal. Auditor harus bebas dari tekanan manajemen untuk memastikan hasil audit sesuai kenyataan. Begitu juga dengan auditor eksternal, yang harus tetap independen agar hasil auditnya bisa dipercaya oleh pemangku kepentingan. Dengan menjaga independensi, baik auditor internal maupun eksternal dapat memberikan laporan yang jujur dan akurat, yang pada gilirannya memperkuat penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam organisasi.
- Kewajaran menekankan perlakuan yang setara kepada semua pihak, baik dalam hal akses informasi maupun dalam proses pengambilan keputusan. Dalam konteks audit, kewajaran memastikan bahwa auditor memberikan penilaian yang tidak memihak, tanpa memperhatikan posisi atau pengaruh pihak yang diaudit. Selain itu, prinsip ini juga mendukung perlakuan adil kepada semua pihak yang terlibat dalam proses audit, baik itu karyawan, manajemen, ataupun pemegang saham.
Prinsip-prinsip dalam GCG dijadikan sebagai pedoman yang menyeluruh dalam setiap aktivitas perusahaan, terutama dalam hal audit dan pencegahan kecurangan. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran memiliki peran yang sangat penting dalam mengelola risiko kecurangan yang bisa terjadi kapan saja dalam perusahaan.
Transparansi sangat diperlukan dalam audit internal karena dengan adanya transparansi auditor dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mencegah dan mendeteksi kecurangan yang mungkin terjadi. Akuntabilitas berperan dalam meningkatkan hubungan dan kerja sama antara auditor internal dan eksternal sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam proses audit.
Tanggung jawab dalam sebuah perusahaan sangat penting untuk mengurangi risiko kecurangan. Independensi dan Kewajaran juga penting, seorang auditor yang independen yang tidak terpengaruh oleh berbagai pihak akan memberikan hasil audit yang sesuai dengan kenyataan yang terjadi dan membuatnya mampu menjaga intergritas tata kelola perusahaan.Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini secara konsisten, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi dan transparansi, tetapi juga memperkuat kepercayaan stakeholder dan menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip GCG tidak hanya penting untuk memastikan tata kelola perusahaan yang baik, tetapi juga untuk membangun budaya organisasi yang berintegritas, yang mampu mengelola risiko secara proaktif dan mencegah penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan.
Penulis:
2. Raditya Naufal Pranata (221011200806)
3. Rossa Puspita Rizkiani (221011201495)
4. Sabila Munawaroh (221011200664)
5. Shintya Putri Ananda (221011201509)
6. Sri Wahyuni Wulandari (221011201316)
Tulisan ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kuliah.