TANGSELXPRESS – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya mendukung gagasan pembentukan asosiasi bagi para kreator konten di Indonesia. Dengan tujuan memberi wadah kolaborasi dan pengembangan usaha ekonomi kreatif.
Riefky menyatakan bahwa dengan adanya asosiasi ini, komunikasi dan kerjasama antara pemerintah dan pelaku industri kreatif, khususnya kreator konten akan menjadi lebih efektif.
“Kalau ada wadahnya, tentu kita akan lebih mudah kolaborasi antara pemerintah dengan pelaku kreator konten,” ujar Riefky, dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (13/12/2024).
Hal ini disampaikan Riefky usai menerima kunjungan perwakilan kreator konten, di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Riefky mengatakan bahwa pembentukan asosiasi akan mempermudah pemerintah dalam menjalankan berbagai program pengembangan ekonomi kreatif dan memberikan ruang bagi kreator untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi.
“Kita bisa berkolaborasi kaitannya dengan memperjuangkan apa yang menjadi tantangan-tantangan para konten kreator selama ini,” kata Riefky.
Selain itu, pembentukan asosiasi konten kreator di Indonesia diharapkan dapat memberi edukasi bagi kreator konten baru, dan tentunya membantu berbagai program pemerintah yang selama ini secara tidak langsung sudah dibantu oleh para konten kreator. “Jadi banyak hal manfaat dari wadah ini,” jelasnya.
Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, menyampaikan bahwa asosiasi bisa menjadi tempat berbagi pengetahuan dan pengalaman antara kreator konten dari berbagai daerah di Indonesia.
Yovie juga menekankan pentingnya asosiasi sebagai wadah para kreator untuk bersama-sama mengatasi tantangan dan memperjuangkan perlindungan hukum bagi profesi mereka.
“Ini adalah langkah yang sangat baik. Semoga dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat besar bagi ekonomi kreatif Indonesia,” kata Yovie.
Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, menambahkan bahwa keberadaan asosiasi akan memudahkan upaya pengawasan peredaran konten di platform digital, serta penanganan hoaks dan konten negatif.
Raffi menyebut, asosiasi juga akan memperlancar kemitraan antara pemerintah dan kreator konten dalam melaksanakan edukasi serta pembinaan pelaku usaha ekonomi kreatif di daerah.
“Supaya mereka bukan hanya jadi konten kreator, tapi diajarin bisnis kreatif. Karena konten kreatif, ekonomi kreatif itu bagus. Jadi tidak boleh ada ego sektoral, kita harus sama-sama,” katanya.
Raffi juga menyoroti potensi besar dari kreator konten muda di berbagai daerah yang dapat diwadahi melalui asosiasi ini.
“Bayangkan kalau kita bisa bersatu, payungnya bagus, bisa merangkul semua, ya bagus buat semua. Jadi bagus dengan asosiasi seperti ini, kita serahkan semua ke mereka,” pungkasnya.