TANGSELXPRESS – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan kajian mengenai skema baru penyaluran subsidi energi, termasuk bahan bakar minyak (BBM). Kajian ini bertujuan memastikan subsidi lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Dalam pernyataannya pada Rapat Koordinasi Nasional Investasi di Jakarta, Rabu (11/12/2024), Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa keputusan terkait skema tersebut akan segera diambil melalui rapat terbatas (ratas). Implementasi skema baru ini direncanakan mulai awal 2025.
“Kalau ditanya soal skema penyaluran subsidi BBM, metode subsidi sudah selesai. Insyaallah, keputusan akan diambil dalam waktu dekat melalui rapat terbatas (ratas), dan setelah itu akan kami umumkan. Yang jelas, tujuannya adalah untuk kebaikan bersama,” kata Bahlil di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional Investasi.
“Setelah ratas selesai, keputusan akan diumumkan, sehingga semuanya menjadi jelas. Insyaallah, pelaksanaannya dimulai pada tahun 2025,” sambungnya.
Pemerintah telah mempertimbangkan tiga opsi utama untuk skema penyaluran subsidi BBM dan tarif listrik agar lebih efektif dan tepat sasaran. Adapun ketiga opsi skema penyaluran subsidi BBM adalah sebagai berikut:
- Pengalihan Subsidi ke Bantuan Langsung Tunai (BLT):
Subsidi BBM akan dihapus dan diganti dengan bantuan tunai yang diberikan langsung kepada masyarakat. Langkah ini dinilai lebih efektif menjangkau kelompok rentan. - Subsidi BBM untuk Transportasi dan Fasilitas Umum:
Subsidi dalam bentuk barang akan dialokasikan hanya untuk sektor transportasi umum dan fasilitas publik guna menahan laju inflasi. Sebagian besar subsidi untuk masyarakat akan diberikan dalam bentuk BLT. - Kenaikan Harga BBM Subsidi:
Alternatif terakhir ini bertujuan mengurangi beban subsidi pemerintah dan mendorong masyarakat menggunakan BBM secara lebih hemat.
Bahlil menegaskan, kebijakan baru ini diharapkan meningkatkan efisiensi, mengurangi penyimpangan dalam penyaluran subsidi, dan memberikan manfaat yang lebih nyata bagi masyarakat yang membutuhkan. Langkah ini juga bertujuan mengurangi beban anggaran negara serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Dengan skema ini, pemerintah berupaya menyeimbangkan kebutuhan masyarakat dan keberlanjutan fiskal, sekaligus memastikan subsidi tidak salah sasaran. Keputusan final akan diumumkan setelah ratas berlangsung dalam waktu dekat. Demikian dikutip dari beritasatu.com.