TANGSELXPRESS – Kasus tragis yang melibatkan remaja MAS (14) yang telah membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan terus menjadi perhatian publik. Peristiwa ini mengguncang banyak pihak, terutama karena pelaku masih di bawah umur dan memiliki riwayat kondisi psikologis yang sedang didalami.
Kasi Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi menjelaskan bahwa penyidik memberikan sekitar 30 pertanyaan kepada MAS. Sebagian besar dijawab dengan lancar, namun pertanyaan sensitif membuatnya menangis. Hal ini menunjukkan beban emosional yang signifikan pada pelaku.
Berdasarkan keterangan ibunya, keluarga masih bercanda seperti biasa pada malam kejadian, membuat insiden ini tampak tidak terduga.
“Pada malam kejadian, dari keterangan ibunya, mereka masih bercanda seperti layaknya keluarga pada umumnya,” ujar Nurma seperti dikutip dari beritasatu.com, Selasa (10/12/2024).
MAS sebelumnya telah dibawa ke psikiater empat kali akibat gangguan tidur yang dilaporkan oleh sekolah. Penyidik kini berkoordinasi dengan psikolog untuk menggali lebih dalam kondisi mentalnya.
“Itu masih didalami. Kita akan periksa psikolog yang menangani MAS,” kata Nurma.
Ibu MAS, meski mengalami luka serius, kini sedang dalam tahap pemulihan fisik dan mental. Ia telah memberikan keterangan kepada penyidik meskipun belum sepenuhnya pulih.
“Untuk kondisi ibu, baik fisik maupun mental belum sepenuhnya pulih, tetapi ia sudah bisa menjawab pertanyaan dengan lancar,” tambah Nurma menjelaskan kondisi ibu dari anak yang bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus.
Kasus ini tidak hanya menjadi persoalan hukum, tetapi juga menyoroti pentingnya pemahaman dan penanganan kesehatan mental, khususnya pada remaja. Tragedi seperti ini mengingatkan akan pentingnya deteksi dini dan dukungan keluarga dalam menghadapi masalah psikologis anak