TANGSELXPRESS – Kunjungan spesifik Komisi V DPR RI ke lokasi kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92 pada Rabu (13/11/2024) menunjukkan upaya serius dalam meningkatkan keselamatan jalan tol di Indonesia.
Anggota Komisi V DPR RI, Novita Wijayanti dari Fraksi Gerindra, bersama mitra kerja seperti KNKT, Korlantas Polri, dan Kementerian PUPR, berupaya memahami lebih dalam penyebab kecelakaan yang dipicu oleh truk bermuatan kardus yang diduga dimodifikasi, sehingga tidak sesuai spesifikasi aman.
“Kami, DPR RI Komisi V, mengucapkan bela sungkawa dan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban,” ujar Novita dalam keterangan yang diterima, Kamis (14/11).
Novita mengungkapkan keprihatinan atas insiden ini dan menekankan pentingnya investigasi menyeluruh untuk menemukan akar permasalahan. “Kami meminta semua pihak melakukan investigasi menyeluruh dan holistik,” tegas Novita.
Dalam tinjauan lapangan, Novita dan tim Komisi V menyoroti faktor-faktor seperti kondisi jalan berlubang, penurunan permukaan jalan, cuaca buruk, serta masalah rem dan kelebihan muatan pada truk yang terlibat.
Sejak 2011, Tol Cipularang telah sering mengalami kecelakaan, yang semakin menguatkan urgensi perbaikan infrastruktur serta pengawasan terhadap kendaraan yang melintasi jalan tol.
“Sejak 2011, kecelakaan di ruas tol ini terus terjadi, bahkan ada istilah mengerikan terkait keselamatan di jalan ini,” ungkap Novita.
Dengan panjang sekitar 52 kilometer dan tingkat kepadatan yang tinggi, Tol Cipularang memang menjadi salah satu titik rawan kecelakaan.
Untuk menangani masalah ini, Komisi V berencana membentuk panitia kerja (panja) untuk mengawasi kualitas dan keamanan jalan tol secara menyeluruh, dengan harapan mencapai zero accident. Novita juga menegaskan perlunya rekomendasi yang independen agar keselamatan jalan tol, baik di Pulau Jawa maupun daerah lainnya, terjamin bagi seluruh pengguna.
“Kami, Komisi V, akan melakukan investigasi independen untuk memastikan hasilnya tidak terpengaruh oleh kepentingan apa pun,” ujarnya.
Novita berharap hasil dari investigasi ini akan memberikan solusi konkret, termasuk penindakan terhadap kendaraan over dimension and overloading (ODOL) yang masih sering terlihat melintas di jalan tol. “Kami ingin mencapai zero accident dan memastikan tidak ada lagi nyawa yang melayang karena kecelakaan di jalan tol,” tutupnya.